Warga Afghanistan Melahirkan di Pesawat Militer Amerika Saat Kabur dari Taliban

Minggu, 22 Agustus 2021 20:00 WIB

Seorang tentara menggendong bayi saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Sgt. Isaiah Campbell/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan asal Afghanistan melahirkan bayi perempuannya tak lama setelah pesawat yang membawanya kabur dari Taliban mendarat di Lanud Ramstein, Jerman, Sabtu kemarin. Dikutip dari CNN, perempuan yang namanya belum diungkapkan tersebut mulai menjalani proses melahirkan di paruh kedua penerbangannya dari Bandara Hamid Karzai, Kabul.

"Sang ibu mulai menderita komplikasi ketika pesawat berada di ketinggian 8500 meter akibat tekanan di dalam kabin. Komandan kemudian menurunkan ketinggian pesawat, menstabilkan tekanan, yang kemudian membantu sang ibu untuk melahirkan," ujar keterangan pers Angkatan Udara Amerika, Ahad, 22 Agustus 2021.

Ketika pesawat tipe C-17 itu mendarat di Ramstein, pasukan medis dari kelompok 86 langsung mengawal proses melahirkan di pintu kargo pesawat. Beruntung bagi sang ibu, proses melahirkan berjalan lancar dan ia pun langsung dibawa ke fasilitas medis Lanud Ramstein.

"Keduanya dalam kondisi baik," ujar Angkatan Udara Amerika menambahkan.

Lanud Ramstein menjadi salah satu lokasi kunci dalam proses evakuasi warga dari Afghanistan. Oleh Amerika, lanud itu dijadikan titik transit utama.

Seorang bayi diserahkan kepada tentara Amerika Serikat melewati kawat berduri di tembok pembatas bandara di Kabul, Afghanistan, 19 Agustus 2021. OMAR HAIDARI/via REUTERS

Menurut Jenderal Hank Taylor, yang mengawal proses evakuasi, Lanud Ramstein di Jerman menjadi lokasi transit utama karena Amerika mencoba mengurangi beban di Lanud Qatar. Taylor berkata, lanud di Qatar sudah kepenuhan sehingga mereka sulit menerima pengungsi lagi dari Afghanistan.

Jumat kemarin, proses evakuasi sempat dihentikan sementara oleh tentara-tentara Asing, termasuk Amerika, karena penuhnya Lanud Qatar. Mereka melanjutkan evakuasi delapan jam kemudian setelah menetapkan ke mana saja warga bisa diungsikan selain Qatar.

Lanud Ramstein, menurut laporan CNN, memiliki daya tampung kurang lebih 5000 orang. Namun, fasilitas tambahan tengah dibangun yang diharapkan bisa meningkatkan daya tampung hingga 7500 orang per Ahad malam waktu setempat.

Kesepakatan dengan Pemerintah Jerman, warga yang diungsikan dari Afghanistan boleh menetap di Lanud Ramstein selama maksimal 10 hari. Setelah itu, mereka harus dipindahkan ke negara lain. Pemerintah Amerika menjanjikan warga hanya akan menetap antara 2-3 hari.

Sejak akhir Juli, Amerika telah mengungsikan kurang lebih 22 ribu orang dari Afghanistan. Sebanyak 17 ribu di antaranya diungsikan sejak 14 Agustus. Beberapa dari mereka adalah warga Afghanistan yang sempat bekerja untuk misi diplomatik Amerika yang khawatirnya akan diincar Taliban jika menetap.

Baca juga: Tujuh Warga Afghanistan Tewas Dalam Kekacauan di Dekat Bandara Kabul

ISTMAN MP | CNN



Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

22 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

8 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya