Senin, 300 Tentara Australia Kawal Lockdown COVID-19 di Sydney

Sabtu, 31 Juli 2021 08:00 WIB

Sebuah jalan terlihat kosong saat lockdown di Sydney, Australia, Rabu, 28 Juli 2021. Meskipun penguncian diperpanjang di Sydney, ibukota negara bagian, New South Wales mencatat 239 kasus yang didapat secara lokal dalam 24 jam terakhir, kenaikan harian terbesar sejak pandemi dimulai. (Xinhua/Hu Jingchen)

TEMPO.CO, Jakarta - PM Scott Morrison memastikan bahwa tentara Australia akan dilibatkan dalam pengawalan lockdown COVID-19 di Sydney, New South Wales. Jika tak ada halangan, mereka akan mulai dilibatkan per hari Senin pekan depan. Adapun jumlah personil yang akan dilibatkan kurang lebih 300 orang.

Komisioner Kepolisian New South Wales, Mic Fuller, menambahkan bahwa para tentara Australia akan membantu personil kepolisian melakukan pengecekan secara door to door. Hal itu untuk memastikan warga yang positif COVID-19 benar-benar menjalani isoman dan tak ada yang melanggar aturan lockdown.

"Ada peningkatan kepatuhan warga dari ratusan menjadi ribuan (sejak diawasi kepolisian)," ujar Mick Fuller, dikutip dari Reuters, Jumat, 30 Juli 2021.

Fuller memastikan para tentara Australia tidak akan dipersenjatai selama mengawal lockdown COVID-19. Selain itu, 300 tentara yang ditugaskan akan sepenuhnya berada di bawah komando Kepolisian New South Wales.

Per berita ini ditulis, Sydney sudah menjalani enam dari total sembilan pekan lockdown COVID-19. Selama lockdown, warga dilarang untuk keluar dari rumah jika bukan untuk alasan yang darurat atau pokok. Selain itu, warga juga wajib memakai masker di setting outdoor dan menjalani tes COVID-19 setiap tiga hari

Perdana Menteri Australia Scott Morrison merapikan masker saat konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di depan Istana Elysee di Paris, Prancis, 15 Juni 2021. [REUTERS/Pascal Rossignol]


Mayoritas warga tidak senang dengan lockdown panjang yang diterapkan. Kebijakan itu dianggap berdampak besar terhadap penghidupan mereka. Apalagi, Kepolisian New South Wales diberi hak untuk menutup bisnis yang dirasa melanggar aturan. Sekarang, mereka khawatir dengan dilibatkannya tentara dalam pengawalan lockdown.

Wali Kota Cumberland, Steve Christou, mengatakan warga merasa diperlakukan tak adil dengan kebijakan lockdown yang ada. Apalagi, lockdown disebabkan oleh lambannya vaksinasi di Australia juga. Sejauh ini, baru 18 persen warga dewasa Australia yang sudah tervaksin penuh.

"Pemerintah tak tahu harus apa selain melibatkan militer. Mereka kebingungan atas masalah yang mereka ciptakan sendiri."

"Komunitas di Cumberland kebanyakan adalah warga yang kurang mampu dan mereka tidak pantas menerima lockdown berkepanjangan serta aturan yang ketat," ujar Christou.

PM Scott Morrison menjanjikan pelonggaran dalam 4 tahap. Saat ini, kata Ia, Australia masih berada di Fase A di mana pengendalian pandemi, tak terkecuali via lockdown, menjadi fokus utama. Fase B, kata ia, di mana pelonggaran akan mulai terasa dan warga bisa lebih bebas beraktivitas. Adapun Fase B tercapai jika 70 persen warga Australia sudah tervaksin.

Australia, per Jumat kemarin, tercatat memiliki 33 ribu kasus dan 29 ribu kematian akibat COVID-19. Dalam beberapa pekan terakhir, angka kasus per hari terus naik dari yang awal 20 kasus per hari di bulan Mei menjadi 250 kasus per hari di bulan Juli.

Baca juga: Warga Australia Ramai-ramai Sewa Kapal Laut Tinggalkan Indonesia

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

11 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

13 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya