Junta Myanmar Dikabarkan Tunjuk Duta Besar Baru untuk Inggris

Sabtu, 24 Juli 2021 15:00 WIB

Duta Besar Myanmar Kyaw Zwar Minn berdiri di depan gedung kedutaan setelah dikunci dari luar oleh Wakilnya di luar Kedutaan Besar Myanmar di London, Inggris, 8 April 2021. Militer merebut kekuasaan di Myanmar dalam kudeta pada Februari dan menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi. Kyaw Zwar Minn telah memutuskan hubungan dengan junta dalam beberapa pekan terakhir dan menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi. REUTERS/Toby Melville

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Myanmar dikabarkan telah menunjuk seorang perwakilan baru untuk Inggris untuk menggantikan Kyaw Zwar Minn dari jabatan duta besar. Menurut dua orang sumber yang mengetahui hal ini, keputusan tersebut diambil setelah Kyaw Zwar Minn memutus hubungan dengan militer atas kudeta 1 Februari.

Seorang sumber sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat, 23 Juli 2021, menyatakan calon baru pilihan junta militer tersebut telah mengajukan visa untuk melakukan perjalanan ke Inggris. Dua orang sumber itu meminta namanya tak disebutkan lantaran sensitivitas masalah ini.

Proyek Akuntabilitas Myanmar, sebuah kelompok hak asasi yang berbasis di Inggris, menyatakan orang yang didapuk sebagai perwakilan baru itu adalah Htun Aung Kyaw. Htun menjabat sebagai pilot pesawat tempur dalam karier militernya yang panjang.

Seorang sumber juga menyebutkan nama Htun Aung Kyaw sebagai pilihan baru Myanmar. Namun, Reuters belum dapat memverifikasi lebih lanjut informasi tersebut.

Kementerian Luar Negeri Inggris menolak mengomentari perwakilan baru Myanmar ini. Mereka merujuk ke komentar yang disampaikan Menteri Kementerian Asia, Nigel Adams, pada awal bulan ini yang menyatakan pejabat pemerintah "tidak membahas detail permintaan akreditasi dalam kasus-kasus tertentu."

Advertising
Advertising

Seorang juru bicara pemerintahan junta Myanmar juga tak merespons permintaan pernyataan dari Reuters.

Adapun mantan Duta Besar Kyaw Zwar Minn didepak dari kedutaan London pada April lalu setelah menyerukan pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Pemerintah militer menyatakan dia telah diberhentikan dan wakil duta besar telah mengambil alih tugasnya.

Demonstran menunjukkan salam tiga jari selama protes untuk solidaritas terhadap Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay, di Yangon, Myanmar 22 Juni 2021, dalam tangkapan layar yang diperoleh Reuters dari video media sosial.[REUTERS]

Lebih dari 900 orang yang menentang junta militer Myanmar telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta terjadi. Hal tersebut mengundang kecaman dan sanksi dari dunia internasional, termasuk Inggris.

Direktur Proyek Akuntabilitas Myanmar, Chris Gunness, mengatakan Inggris seharusnya tak mengakui perwakilan yang ditunjuk pemerintah junta militer. Menurut Gunness, memberinya akreditasi akan berarti "standar ganda kotor dan penghinaan moral".

Kyaw Zwar Minn tetap berada di Inggris dan mendesak pemerintah Inggris untuk menolak mengakui utusan yang ditunjuk junta serta mengirim mereka kembali ke Myanmar.

Di bawah Konvensi Wina, Myanmar memerlukan persetujuan Inggris untuk menunjuk duta besar baru. Namun persetujuan itu tak diperlukan untuk jabatan lain. Belum jelas apakah utusan baru itu akan menjadi duta besar atau mengisi jabatan lebih rendah seperti kuasa usaha.

Inggris telah memberlakukan sanksi terhadap anggota Militer Myanmar dan beberapa kepentingan bisnisnya setelah terjadi kudeta. Inggris juga telah menyerukan agar demokrasi di Myanmar dipulihkan.

Adapun junta militer berdalih pengambilalihan kekuasaan itu karena kecurangan pemilihan umum tahun lalu. Tuduhan itu pun telah ditolak oleh komisi pemilihan Myanmar.

Pada Jumat kemarin, Inggris juga telah menunjuk Pete Vowles sebagai duta besar Myanmar. Vowles sebelumnya bekerja dalam peran pembangunan diplomasi dan internasional di Afrika dan Asia.

Baca juga: Militer Myanmar Dituding Penjarakan Dokter di Tengah Pandemi Covid-19

BUDIARTI UTAMI PUTRI | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Berita terkait

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

7 jam lalu

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

Pemberontak Arakan Army menguasai wilayah Rakhine yang banyak dihuni warga Rohingya di Myanmar. Mereka membantah menargetkan Rohingya.

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

2 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

4 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

4 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

5 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

6 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

6 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

9 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

12 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya