Demonstran Thailand akan Bergerak Malam ini

Reporter

Editor

Minggu, 23 November 2008 15:00 WIB

TEMPO Interaktif , Bangkok: Demonstran anti Pemerintah Thailand tampaknya sudah lelah menunggu. Mereka yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) mengatakan akan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi Minggu (23/11) malam ini.


PAD merencanakan akan mengerahkan 100 ribu orang Minggu malam. Meski belum menyatakan rencana detilnya, mereka mengharapkan bisa berjalan menuju ke parlemen malam ini untuk memaksa senat yang bersidang.


“Ini akan jadi hari H. Ini tekanan kita terakhir untuk membawa ke pemerintah,” ujar salah satu demonstran Chokchuang Chutinaton, 64 tahun, yang ikut berkumpul bersama dengan demonstran lainnya di depan balai kota.


Advertising
Advertising

Demonstran menduduki kantor pemerintahan itu sejak Agustus dan menuntut Perdana Menteri Somchai Wongsawat mundur. Mereka meminta saudara ipar mantan Perdana Menteri Thaksin Sinawatra ini, untuk segera meletakkan jabatan.


Sementara kubu demonstran sendiri telah berulangkali diserang dengan bom kecil dan granat, termasuk yang menewaskan satu orang dan melukai 29, pekan Kamis lalu. Sampai kini, tidak ada yang mengaku bertanggung jawab dalam aksi bom itu.


Menghadapi aksi demo nanti malam, pihak militer akan mengerahkan 2000 terntara. Juru bicara militer Kolonel Sansern Khaewkamnerd mengatakan polisi bertanggung jawab untuk menjaga situasi, sedang militer akan bersiaga apabila polisi membutuhkan bantuan.


“Kami telah siapkan 200 personel untuk mendukung polisi,” ujar Sansern.


AP| BangkokPost| Nur Haryanto


Berita terkait

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

28 November 2021

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

Kejahatan bisa terjadi kapan saja. Kewaspadaan amat penting, terlebih adanya kejahatan kebencian yang bisa tak terduga, bahkan terhadap aparat.

Baca Selengkapnya

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

7 Juni 2019

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

Dalam perang di Yaman tahun 2015, milisi RSF di Sudan dikirim ke Yaman dan mendapat dukungan, uang dan senjata, dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

20 Oktober 2017

Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

Aliansi mahasiswa tetap demonstrasi meski waktu penyampaian pendapat sudah melebihi batas, yakni hingga pukul 18.00.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

18 September 2017

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

Kapolda Metro Jaya ungkap alasan polisi menggunakan water
canon untuk membubarkan massa yang mengepung kantor LBH
Jakarta, Senin dinihari.

Baca Selengkapnya

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

18 September 2017

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

Pagi ini Jalan Diponegoro di depan gedung LBH, Jakarta Pusat,
kembali dapat dilintasi kendaraan setelah bentrokan antara
polisi dan pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

4 Agustus 2017

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

Agung mengatakan kepolisian sebenarnya tak ingin ada insiden kekerasan saat pengamanan aksi mahasiswa Unisri.

Baca Selengkapnya

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

21 September 2016

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Kongo, Kinshasa, Senin lalu, untuk menentang penundaan pelaksanaan pemilu.

Baca Selengkapnya

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

29 Agustus 2016

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

Blokade dilakukan warga di area publik, yakni akses masuk utama Pangkalan Udara Soewondo. TNI AU tidak dapat menerapkan konsekuensi hukum ala militer.

Baca Selengkapnya

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

21 April 2016

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

Polisi membubarkan pendukung Boki Nita karena memblokir jalan menunju bandara.

Baca Selengkapnya

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

9 Oktober 2014

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

Dia diancam maksimal 8 tahun penjara.

Baca Selengkapnya