EKSKLUSIF, Pemerintah Bayangan Myanmar Janjikan Kewarganegaraan untuk Rohingya

Rabu, 16 Juni 2021 15:45 WIB

Sejumlah Imigran Rohingya asal Myanmar bersiap untuk direlokasi di Pulau Idaman, Desa Kuala, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 9 Juni 2021. Sebanyak 81 imigran etnis Rohingya direlokasi ke Medan, Sumatera Utara. ANTARA/Hayaturrahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Bayangan Myanmar, National Unity Government (NUG), kembali menegaskan komitmennya soal Rohingya. Hal itu menyusul pernyataan mereka di awal Juni yang mengajak Rohingya untuk bergabung dengan NUG dan Tentara Pembebasan Rakyat untuk memulihkan demokrasi di Myanmar.

Dalam wawancara dengan
Tempo.co dan Majalah Tempo Senin pekan lalu, mereka mengatakan bakal ada konstitusi baru yang menjamin kewarganegaraa komunitas seperti Rohingya. Namun, kata mereka, krisis di Myanmar perlu tertangani dulu.

"Kami berkomitmen untuk hak kewarganegaraan siapapun. Kami akan menghormati, mempromosikan, dan melindungi hak siapapun, baik warga pribumi ataupun yang bukan," ujar Menteri Kerjasama Internasional NUG, Dr. Sasa, Senin, 7 Juni 2021.

Dr. Sasa melanjutkan, komitmen itu sudah ditegaskan dalam poin-poin pendirian NUG bahwa kewarganegaraan adalah salah satu hal yang akan mereka perbaiki. Mereka mengakui bahwa Hukum Kewarganegaraan tahun 1982 bersifat tidak adil selama ini terhadap suku anak dalam ataupun minoritas seperti Rohingya.

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain


Untuk melengkapi upaya perubahan itu, Dr. Sasa mengatakan NUG bakal bekerjasama dengan ICJ (Mahkamah Internasional) dan ICC (Mahkamah Pidana Internasional). Kerjasama tersebut untuk memastikan mereka yang terlibat dalam pembantaian Rohingya di tahun 2017 diadili atas kejahatan kemanusiaan.

"Hal itu penting. Harus ada keadilan dan akuntabilitas untuk warga Rohingya," ujar Dr. Sasa yang berjanji perubahan akan berlaku menyeluruh mulai dari repatriasi, kewarganegaraan, keadilan, dangan tanda kependudukan.

"Saya adalah orang pertama (di NUG) yang mengaku saudara-saudara kami di Rohingya. Mereka bisa mengandalkan kami dan kami memiliki komitmen perihal Ham, keadilan, kemerdekaan untuk seluruh warga Myanmar," ujarnya.

Ditanyai apakah sudah ada representasi Rohingya di NUG, Dr.Sasa mengatakan hal itu masih dalam proses. Ia mengatakan hal itu akan berlangsung bertahap dengan melibatkan Dewan Konsultasi Muslim yang dibentuk NUG beberapa pekan lalu.

Sosok Min Aung Hlaing kembali disorot bersamaan dengan dugaan penindasan yang dilakukan militer terhadap Muslim Rohingya pada 2017. Penyelidik PBB mengatakan operasi militer Myanmar termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan geng dan pembakaran yang meluas dan dilakukan dengan niat genosida. REUTERS/Ann Wang


"Kami ingin melibatkan berbagai elemen dalam pemerintahan ini, namun perlu diingat NUG bersifat sementara, interim. Ini adalah pemerintahan yang lahir dari revolusi. Kami tidak bisa menyebut pemerintahan ini permanen," ujar Dr. Sasa menambahkan.

Sebagai catatan, di Myanmar, Rohingya kerap dianggap sebagai penyelundup dari Bangladesh. Anggapan itu bertahan bertahun-tahun, menyebabkan komunitas Rohingya dianggap ilegal dan tidak mendapatkan hak maupun akses ke layanan-layanan masyarakat.

Tahun 2017, Rohingya menjadi sasaran pembantaian oleh Militer Myanmar, pihak yang sama yang melakukan kudeta pada 1 Februari lalu. Ribuan warga Rohingya tewas dalam peristiwa tersebut, menyebabkan banyak dari mereka kabur ke berbagai negara. Salah satunya adalah Bangladesh.

Total, kurang lebih ada 740 ribu warga Rohinga yang terusir dari Myanmar akibat aksi junta yang disebut PBB sebagai "pembersihan etnis". Junta, seperti sekarang, mengklaim tindakan mereka sah saat itu, berdasar pada indikasi bahwa Rohingya lebih dulu menyerang Kepolisian.

Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Minta Rohingya Ikut Bertarung Melawan Junta

ISTMAN MP

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

8 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya