Kenya Dapat Pinjaman Rp 10 T dari Bank Dunia

Selasa, 15 Juni 2021 08:00 WIB

Anak-anak bermain di depan grafiti hasil karya kelompok pemuda Mathare Roots sebagai kampanye atas cara memutus wabah Virus Corona di perkampungan kumuh Lembah Mathare, di Nairobi, Kenya, 19 April 2020. REUTERS/Thomas Mukoya

TEMPO.CO, Jakarta - Kenya menerima sekitar USD 750 juta (Rp 10 triliun) uang pinjaman dari Bank Dunia untuk membantu anggaran pengeluaran negara itu dan membantu perekonomian Kenya pulih dari dampak Covid-19. Kucuran uang pinjaman itu dikonfirmasi oleh Bank Dunia pada Jumat, 11 Juni 2021.

Pemerintah Kenya saat ini telah didorong agar mengamankan dana asing untuk menutup besarnya defisit anggaran sebelum tahun fiskal tutup pada akhir bulan ini.

Brian Musasia Wanyande, seorang pemuda dari kelompok Mathare Roots berpose di depan grafiti hasil karyanya sebagai kampanye atas cara memutus wabah Virus Corona di perkampungan kumuh Lembah Mathare, di Nairobi, Kenya, 19 April 2020. REUTERS/Thomas Mukoya

Uang pinjaman USD 750 juta dari Bank Dunia itu, dipinjamkan secara tunai untuk mendukung anggaran pengeluaran, bukan untuk mendanai projek tertentu. Bank Dunia mengatakan beberapa dana tersebut akan dialokasikan untuk menyusun sebuah sistem pendataan elektronik bagi barang-barang dan layanan pemerintah Kenya sehingga lebih transparansi.

Advertising
Advertising

Bank Dunia mengatakan pinjaman konsesional ini di bandrol dengan bunga tahunan 3,1.persen. Biasanya, pinjaman dari Bank Dunia akan mendapat bunga nol persen untuk tenor pinjaman 25 tahun - 40 tahun, dengan kelonggaran waktu pengembalian uang pinjaman 5 atau10 tahun.

Sebelumnya pada Kamis, 10 Juni 2021, Menteri Keuangan Kenya Ukur Yatani memaparkan ke parlemen Kenya anggaran pengeluaran periode 2021/2022. Dalam pemaparan itu, Kenya mengalami defisit sampai 7,5 persen dari PDB atau turun dibanding tahun fiskal yang akan berakhir bulan ini sebesar 8,7 persen.

Kementerian Keuangan Kenya memperkirakan perekonomian Kenya pada tahun ini akan tumbuh 6,6 persen atau pulih 0,6 persen dibanding 2020. Sektor pariwisata dan layanan yang terkait, lumpuh gara-gara larangan yang diberlakukan demi menghentikan penyebaran wabah virus corona.

Baca juga: Kisah Sekolah di Kenya untuk Para Mama Muda

Sumber : Reuters

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

12 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

14 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

17 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

2 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

10 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya