India Beli Vaksin Virus Corona yang Masih Uji Coba
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 4 Juni 2021 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - India pada Kamis, 3 Juni 2021, untuk pertama kali menandatangani pembelian sebuah vaksin virus corona yang belum mendapat persetujuan. Langkah itu diambil setelah kritik dari Mahkamah Agung yang menyoroti imunisasi massal vaksin virus corona di India ceroboh karena membuat orang-orang rentan berisiko tinggi tertular Covid-19 dan 338 ribu kematian akibat virus tersebut.
Sejauh ini, dari total 950 juta populasi orang dewasa di India, baru 4,7 persen yang mendapatkan dua dosis suntik vaksin virus corona. India adalah negara ke dua di dunia yang paling padat penduduknya.
India terseok-seok menghadapi gelombang kedua positif Covid-19, yang menewaskan sekitar 170 ribu orang pada April dan Mei 2021.
Rencananya, Pemerintah India akan membeli 300 juta dosis vaksin virus corona dari perusahaan lokal, Biological-E. Kementerian Kesehatan India menjelaskan uang muka sebesar USD 205.6 juta sudah diserahkan kendati vaksin virus corona ini masih melalui uji coba klinis tahap tiga.
“Pengaturan dengan Biological-E adalah bagian dari perluasan upaya Pemerintah India untuk memberikan dukungan pada para produsen vaksin virus corona dibidang penelitian dan pengembangan serta dukungan keuangan,” demikian keterangan Kementerian Kesehatan India.
India selama ini memberikan vaksin virus corona AstraZeneca kepada masyarakat. Vaksin itu diproduksi di Serum Institut India. Sedangkan vaksin virus corona Covaxin dibuat oleh perusahaan lokal di India, Bharat Biotech. Rencananya, Bharat Biotech secara komersial akan meluncurkan vaksin Sputnik V pada pertengahan Juni 2021, yang asalnya dari Rusia.
Suplai vaksin virus corona di India sekarang mulai menipis setelah Pemerintah India membuka layanan vaksin Covid-19 untuk semua orang dewasa pada bulan lalu. Pusat imunisasi vaksin virus corona di India mulai banyak yang tutup sehingga mengundang kritik dari Mahkamah Agung soal kurangnya perencanaan.
Baca juga: 594 Dokter di India Meninggal Saat Gelombang Kedua Covid-19
Sumber: Reuters