Negara Bagian Arizona Gunakan Gas Nazi Untuk Eksekusi Mati Terpidana

Kamis, 3 Juni 2021 14:15 WIB

Tumpukan kaleng kosong Zyklon B yang berada di kamp konsentrasi Auschwitz, Oswiecim, 19 Januari 2015. Pada 27 Januari 1945 para tahanan di kamp konsentrasi dibebaskan oleh Tentara Merah, Uni Soviet. REUTERS/Pawel Ulatowski

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Arizona telah memperbarui ruang gasnya untuk kembali menerapkan eksekusi mati. Pada tahun 2014, penerapan eksekusi mati di sana dihentikan untuk sementara waktu karena kesalahan teknis pada penggunaan injeksi. Adapun gas yang bakal digunakan adalah gas yang sama dipakai Nazi di kamp konsentrasinya.

Menurut laporan Al Jazeera, ruang gas Lembaga Permasyarakatan Arizona terakhir kali dipakai 22 tahun lalu. Untuk bisa kembali digunakan, sejumlah perbaikan harus dilakukan mulai dari jendela hingga pintu kamar. Dengan begitu, gas beracun tertahan di dalam ruangan dan bisa difilter sebelum dibuang.

Keputusan Arizona untuk kembali menggunakan ruang gas tak ayal mendapat reaksi keras dari penentang hukuman mati. Menurut mereka, Arizona telah kehilangan akal saat memutuskan untuk memakai teknologi yang sama dipakai Nazi untuk membunuh banyak orang.

"Jujur penasaran apa yang berada di pikiran Pemerintah Arizona ketika menyetujui eksekusi mati di tahun 2021 dengan teknologi ruang gas dan gas sianida," ujar Direktur Eksekutif Death Penalty Information Center, Robert Dunham, Rabu waktu setempat, 2 Juni 2021.



Hal senada disampaikan oleh professor hukum dari Fordham University, Deborah Denno. Ia berkata, eksekusi mati dengan gas beracun, terutama hidrogen sianida, adalah hal yang tidak manusiawi. Sebab, terpidana tidak mati seketika, tetapi secara perlahan dan penuh siksaan.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa gas yang akan dipakai Arizona adalah cara eksekusi paling kejam di Amerikan," ujar Denno.

Merespon kritik yang ada, Pemerintah Arizona menyatakan secara hukum eksekusi mati masih diperbolehkan, apapun bentuknya. Oleh karenanya, mereka berkata Lapas Arizona bisa melakukan tugasnya tanpa kekhawatiran melanggar hukum.

Sebagai catatan, Arizona adalah 1 dari 27 negara bagian Amerika yang masih memberlakukan hukuman mati. Sejauh ini, mereka memiliki 115 terpidana yang mengantri untuk dieksekusi.

Hukum negara bagian Arizona memperbolehkan terpidana untuk memilih antara mau dieksekusi dengan injeksi racun atau dimasukkan ke ruang gas. Namun, menipisnya supplai injeksi racun membuat ruang gas, cepat atau lambat, menjadi pilihan eksekusi mati yang tak bisa dihindari.

Baca juga: Vonis Hukuman Mati Naik 46 Persen di Tahun Pandemi Covid-19

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

13 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

4 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

7 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

12 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

12 hari lalu

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

13 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya