Penembakan di California, Dugaan Sementara karena Sakit Hati dengan Tempat Kerja

Jumat, 28 Mei 2021 13:00 WIB

Polisi mengamankan lokasi penembakan massal di kantor Valley Transportation Authority Santa Clara di San Jose, California, AS, Rabu, 26 Mei 2021. Penembakan terjadi di tempat pekerja melakukan perawatan pada kendaraan. REUTERS/Peter DaSilva

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas setempat, yang dibantu FBI, masih berusaha mengungkap motif penembakan di California, Amerika Serikat pada Rabu, 26 Mei 2021. Mereka menolak berspekulasi soal pemicu penembakan massal terjadi karena investigasi akan memakan waktu berhari-hari, yang juga ikut dibantu oleh Biro Penanganan Alkohol dan Rokok, Pemadam Kebakaran dan alat peledak.

Laurie Smith, Sheriff untuk wilayah San Jose, California, menyatakan perasaan pelaku penembakan tentang tempat kerjanya, yakni di Santa Clara Valley Transportation Authority (TVA) mungkin telah berkontribusi mengapa dia menargetkan rekan-rekan kerjanya.

“Berdasarkan perkembangan baru-baru ini dalam investigasi kami dapat katakan pelaku penembakan merasa tidak puas selama bekerja bertahun-tahun di VTA,” kata Smith.

Lokasi penembakan di Santa Clara Valley Transportation Authority (VTA) di Silicon Valley, San Francisco Bay Area pada Rabu, 26 Mei 2021. Sumber: Reuters

Dalam keterangannya, disebutkan pula bahwa pelaku penembakan adalah Samuel Cassidy, 57 tahun. Identitas pelaku penembakan telah identifikasi lebih dulu oleh media.

Advertising
Advertising

Penembakan terjadi hanya beberapa jam setelah ada rapat serikat pekerja di area parkir kereta jenis commuter line, yang lokasinya sekitar 50 mil dari wilayah selatan San Francisco, Silicon Valley, Amerika Serikat. Cassidy menembak dirinya sendirinya setelah polisi datang ke lokasi kejadian.

Total ada 9 korban tewas dalam musibah ini, yang semuanya adalah karyawan Santa Clara VTA. Para korban ditemukan di dua gedung di area kejadian.

Sedangkan Wall Street Journal mewartakan memo dari Departemen Keamanan Dalam Negeri melaporkan petugas bea cukai dan perbatasan Amerika Serikat pada 2016 pernah menahan Cassidy saat dia baru pulang dari Filipina. Dalam penahanan itu terungkap Cassidy mengutarakan dia sangat membenci tempat kerjanya.

Baca juga: Saksi: Pelaku Penembakan di California Pilih Targetnya

Sumber: Reuters

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

15 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

16 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

17 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Lima Alasan Kamu Harus Ikut Pameran Bursa Kerja

2 hari lalu

Lima Alasan Kamu Harus Ikut Pameran Bursa Kerja

Hadir di acara bursa kerja merupakan salah satu pilihan strategis untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

3 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya