Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka Mulai Kehabisan Stok Vaksin Covid-19

Sabtu, 22 Mei 2021 12:00 WIB

Orang-orang terlihat di Kuil Pashupatinath di Kathmandu, Nepal, pada 16 Desember 2020. Kuil Pashupatinath di Nepal pada Rabu (16/12) pagi dibuka kembali untuk para umat Hindu, hampir delapan bulan usai ditutup karena pandemi COVID-19. (Xinhua/Sulav Shrestha)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka mulai kehabisan pasokan vaksin Covid-19 pada Jumat, 21 Mei 2021. Mereka sekarang berharap pada Cina dan Rusia--sebagai dua negara produsen vaksin--untuk memasok bantuan vaksin Covid-19.

Mulai habisnya vaksin Covid-19 di Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka sendiri tak lepas dari situasi pandemi di India. Gelombang kedua pandemi Covid-19 di sana menyebabkan India harus memprioritaskan suplai untuk kebutuhan warganya dulu. Dampaknya, suplai yang sejatinya untuk Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka jadi teralihkan.

Bangladesh, misalnya, mereka dikabarkan tinggal memiliki sekitar 1 juta dosis vaksin AstraZeneca dan Sinopharm. Padahal, sebelumnya, ia mempunyai kesepakatan pembelian 30 juta dosis vaksin Covishield dari Serum Institute India. India hanya mampu memenuhi 7 juta dosis vaksin dari kesepakatan pembelian itu.

"Pasokan itu akan habis dalam beberapa hari saja," ujar Direktur Jenderal Layanan Kesehatan Bangladesh, Abul Mashar Mohammad Khurshid Alam, dikutip dari Channel News Asia.

Advertising
Advertising

Sementara itu, untuk Nepal, ada 1,5 juta orang di sana yang menunggu suntikan kedua Covishield. Namun, seperti Bangladesh, pasokannya pun tertahan akibat larangan ekspor India. Stok vaksin Sinopharm dari Cina yang dipunya Nepal pun kian menyusut.

Sri Lanka, dengan populasi 21 juta penduduk, tinggal memiliki 115 ribu dosis vaksin yang tersisa. Otoritas menyatakan mereka memperlambat penyuntikan vaksin menjadi 15 ribu per hari sembari bernegosiasi dengan beberapa negara.

Ketiga negara sudah menghubungi Cina dan Rusia untuk membeli vaksin mereka. Selain itu, mereka juga telah mengontak beberapa negara Barat yang mungkin memiliki kelebihan vaksin Covid-19.

Sejauh ini, permohonan mereka direspon oleh negara-negara yang dihubungi. Walau begitu, mereka meminta ketiganya untuk tidak terlalu berharap bantuan vaksin Covid-19 datang dengan cepat. "Antreannya sangat panjang," ujar Duta Besar Cina di Bangladesh, Li Jiming.

Baca juga: Khawatir Kasus Covid-19 di Nepal, Pendakian Gunung Everest dari Tibet Ditutup

BUDIARTI UTAMI PUTRI | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya