UEA Tagih Janji Israel di Abraham Accords Soal Damai dengan Palestina

Sabtu, 15 Mei 2021 11:40 WIB

Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di tengah meningkatnya kekerasan Israel-Palestina, di Gaza 12 Mei 2021. [REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa]

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab mengecam pertempuran Israel - Palestina yang telah memakan banyak korban. Bahkan, Uni Emirat Arab menagih janji Israel pada Abraham Accords yang diteken tahun lalu soal perdamaian dengan Palestina dan menghentikan pencaplokan Tepi Barat.

Abraham Accords, sebagaimana diketahui, adalah kesepakatan yang diteken oleh Israel bersama sejumlah negara Arab untuk menormalisasi hubungan mereka. Dengan begitu, hubungan diplomatik dan ekonomi bisa dibangun antara Israel dengan negara-negara Arab terkait. UEA adalah salah satunya.

"Sikap kami (untuk gencatan senjata) mengacu pada janji di Abraham Accords untuk generasi saat ini dan masa depan bahwa Israel akan hidup damai, sejahtera, dan bermartabat dengan tetangganya (Palestina)," ujar Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 15 Mei 2021.

Mendukung pernyataan sikap tersebut, al-Nahyan mengatakan bahwa Uni Emirat Arab mendesak Israel dan Palestina untuk segera melakukan gencatan senjata. Dengan begitu, kata al-Nahyan, jumlah korban jiwa tidak terus bertambah di mana mayoritas berasal dari sisi Palestina.

Asap yang mengepul dari sebuah gedung akibat serangan udara Israel di Gaza 11 Mei 2021. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa


Kepada para keluarga korban, al-Nahyan menyampaikan rasa duka cita dari Pemerintah Uni Emirat Arab. Selain itu, ia juga menyatakan akan bergabung dengan negara-negara yang tengah mengupayakan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.

"Kami khawatir dengan aksi kekerasan yang terus meningkat antar Israel dan Palestina," ujar al-Nahyan.

Per berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda Israel dan Palestina akan menggelar gencatan senjata. Israel lebih dulu menegaskan opsi gencatan senjata sedang tidak dipertimbangkan, setidaknya beberapa hari ke depan.

Berbeda dengan Israel, Palestina mengaku telah mendiskusikan opsi gencatan senjata bersama Mesir dan Qatar. Walau begitu, Palestina, yang diwakili Hamas, menegaskan perlunya penghentian serangan dari Israel dulu.

Dalam pertempuran Israel - Palestina, ribuan roket telah diluncurkan ke wilayah masing-masing. Gaza menjadi titik terpanas dengan mayoritas roket jatuh di sana. Sebanyak 132 orang tewas di Gaza dengan 32 di antaranya adalah anak-anak dan 21 perempuan. Adapun pertempuran itu dipicu rencana Israel mencaplok permukiman Sheikh Jarrah yang berada di Palestina.

Baca juga: Israel dan Palestina Berbeda Sikap Soal Opsi Gencatan Senjata

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

4 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

5 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

6 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

7 jam lalu

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

9 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

10 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

12 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

15 jam lalu

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

Karim Khan menilai setelah lebih dari tujuh bulan perang Gaza berkecamuk, dia memiliki alasan untuk meminta ICC menerbitkan surat perintah penahanan

Baca Selengkapnya

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

16 jam lalu

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

19 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya