Amerika dan Inggris Kecam Saling Serang Hamas dan Israel di Gaza

Selasa, 11 Mei 2021 08:30 WIB

Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mengantisipasi roket yang diluncurkan dari Gaza yang terlihat dari kota Ashkelon, Israel, 21 Agustus 2020. Pasukan Israel telah melancarkan serangan setiap malam selama sembilan hari berturut-turut. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai negara mengecam aksi saling balas serangan roket yang terjadi antara milisi Hamas (Palestina) dan Israel di perbatasan Gaza serta Yerusalem. Salah satu di antaranya adalah Inggris yang mendesak kedua kubu segera melakukan de-eskalasi atas ketegangan yang berlangsung beberapa hari terakhir.

"Kekerasan di Yerusalem dan Gaza harus segera berakhir. Kami meminta segala pihak untuk segera melakukan de-eskalasi dan berhenti mengincar warga sipil," ujar pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Senin, 10 Mei 2021.

Hal senada disampaikan oleh Pemerintah Amerika. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Ned Price, menyatakan serangan roket milisi Hamas ke Israel di perbatasan Gaza adalah eskalasi yang tidak bisa diterima.

Ned Price berkata, serangan yang diluncurkan Hamas malah makin memperkeruh konflik dengan Israel. Apalagi, Israel membalasnya tak lama kemudian dengan serangan udara yang menewaskan 20 warga Palestina. Oleh kerenanya, agar situasi tidak kian parah, saling serang di antara kedua negara harus berakhir menurut Amerika.

"Kami akan sepenuhnya terlibat dalam upaya mempromosikan kedamaian di Yerusalem," ujar Ned Price menambahkan.

Di belahan dunia lain, Dewan Keamanan PBB mulai menggelar pertemuan tertutup soal perkembangan konflik antara Palestina dan Israel pasca insiden di Masjid Al-Aqsa.

Seorang juru kamera dibantu oleh warga saat terjatuh, saat terjadi bentrokan antara warga Palestina dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad


Menurut laporan Al Jazeera, pertemuan darurat itu dilangsungkan DK PBB atas permintaan Cina yang memimpin rapat bulan ini. Adapun Cina sudah menyerahkan draft resolusi kepada negara anggota DK PBB dengan fokus utama mengakhiri kekerasan di Yerusalem dan menghentikan penggusuran di Sheikh Jarrah.

Detil draft resolusi itu belum diketahui per berita ditulis. Namun, Amerika dikabarkan Al Jazeera menghendaki sejumlah perubahan karena khawatir resolusi yang diusulkan Cina kurang kuat untuk mengakhiri ketegangan Palestina dan Israel.

Diberitakan sebelumnya, ketegangan Palestina dan Israel beberapa hari terakhir dipicu rencana penggusuran warga di Sheikh Jarrah. Warga Palestina yang tinggal di sana menolak dipindahkan karena menyakini Sheikh Jarrah sebagai bagian dari Palestina. Oleh karenanya, menurut mereka, Israel tak memiliki hak untuk melakukan penggusuran meski dengan dalih pembangunan sekalipun.

Perlawanan warga direspon keras oleh Israel. Jumat kemarin, ketika warga memprotes rencana penggusuran, aparat Israel menyerang mereka di kompleks Masjid Al-Aqsa. Ratusan mengalami luka-luka dalam insiden itu. Peristiwa kembali terulang pada Ahad kemarin dan Senin ini.

Insiden di hari Senin memberikan dampak terbesar dengan 305 warga Palestina mengalami luka-luka dan 228 di antaranya harus dibawa ke rumah sakit. Serangan itulah yang kemudian memicu serangan roket dari kelompok Hamas ke Israel.

Baca juga: Israel Kerahkan Tiga Batalion Tambahan ke Tepi Barat

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

AS Kirim Lebih dari 569 Ton Bantuan ke Gaza, Namun Sebagian Pengiriman Terhambat

1 jam lalu

AS Kirim Lebih dari 569 Ton Bantuan ke Gaza, Namun Sebagian Pengiriman Terhambat

Sebagian dari 569 ton bantuan kemanusiaan yang baru dikirim AS ke Gaza lewat dermaga terapung belum berhasil mencapai warga sipil Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Minta Bantuan AS hingga 5 Target Penangkapan ICC

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Iran Minta Bantuan AS hingga 5 Target Penangkapan ICC

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 21 Mei 2024 diawali klaim AS soal permintaan bantuan Iran, setelah helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi jatuh

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

11 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

12 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

13 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

16 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

17 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

19 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

22 jam lalu

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

Karim Khan menilai setelah lebih dari tujuh bulan perang Gaza berkecamuk, dia memiliki alasan untuk meminta ICC menerbitkan surat perintah penahanan

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

1 hari lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya