Serangan Udara Myanmar Hajar Permukiman Kelompok Etnis di Perbatasan

Kamis, 29 April 2021 13:09 WIB

Pangkalan militer Myanmar di tepi Sungai Salween terbakar, di Provinsi Mae Hong Son, Thailand, 27 April 2021. Kelompok pemberontak Persatuan Nasional Karen (KNU) mengklaim berhasil menyerang dan mengambil alih pangkalan militer Myanmar di wilayah perbatasan dengan Thailand. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Pertempuran antara junta militer dan kelompok etnis bersenjata berlanjut di Myanmar. Dikutip dari Channel News Asia, Militer Myanmar kembali melakukan serangan udara ke permukiman kelompok etnis bersenjata di dekat perbatasan Thailand, Rabu, 28 April 2021. Hal itu tak ayal memanaskan pertempuran di kawasan perbatasan.

"Dua pesawat Militer Myanmar meluncurkan serangan udara dengan menembaki warga. Serangan itu kemudian dilanjutkan dengan roket yang diluncurkan dari helikopter," ujar Gubenur Provinsi Mae Hong Son, Sithichai Jindaulang, di Thailand, dikutip dari Channel News Asia.

Karen National Union (KNU) adalah kelompok etnis bersenjata yang menjadi sasaran dalam serangan tersebut. Sejak krisis Myanmar terjadi akibat kudeta di bulan Februari, KNU adalah salah satu kelompok yang vokal melawan junta militer.

KNU pertama kali menjadi sasaran serang Militer Myanmar pada Maret lalu. Seperti serangan hari ini, salah satu permukiman mereka dihajar dengan serangan udara. Mereka yang bertahan hidup langsung mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri sembari merencanakan serangan balasan. Sejak saat itu, kedua kubu kerap bertarung.

Senin kemarin, Brigade Kelima KNU menyerang pangkalan Militer Myanmar di Sungai Salween. Salween sendiri adalah perbatasan Myanmar dan Thailand. Hari berikutnya, serangan berlanjut di Pangkalan Militer Dar Gwin, utara dari Sungai Salween. Serangan Rabu kemarin diyakini sebagai balasan Militer Myanmar atas aksi KNU dua hari sebelumnya.

Pangkalan militer Myanmar di tepi Sungai Salween terbakar, di Provinsi Mae Hong Son, Thailand, 27 April 2021. Sementara itu, perjalanan Jenderal Senior junta Min Aung Hlaing ke KTT ASEAN di Jakarta dianggap tak membantu menghentikan kekerasan. REUTERS/Athit Perawongmetha

"Diyakini Militer Myanmar membalas untuk melindungi pangkalan mereka," ujar Jindaulang. Ia menambahkan, sebanyak 68 warga Myanmar mengungsi ke Thailand akibat serangan tersebut.

Kepala Urusan Luar Negeri KNU, Padoh Saw Taw, membenarkan adanya serangan udara itu. Namun, ia mengklaim KNU tidak melakukan serangan apapun hari ini. Selain itu, Padow Saw Taw mengkiritk serangan udara ke wilayah permukiman sipil bukan langkah yang bijak dari Militer Myanmar.

"Itu bukan langkah yang tepat untuk membalas karena serangan udara jelas berlebihan apabila dibandingkan dengan kemampuan militer KNU. Mereka juga seharusnya menyasara militer kami, bukan warga sipil," ujar Padoh Saw Taw.

Per berita ini ditulis, korban dari krisis di Myanmar sudah mencapai 750 orang. Hal itu mengacu pada data dari Asoasiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik. Selain itu, ada juga 3400 lebih orang yang ditangkap sebagai tahanan politik. Salah satu di antaranya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi.

Baca juga: Dua Pangkalan Udara Myanmar Diserang Dengan Roket

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Catatan redaksi: Berita ini mengalami perbaikan tanggal peristiwa karena kesalahpahaman soal kronologis terjadinya serangan. Atas kesalahannya, kami meminta maaf.

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

13 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya