Arab Saudi Menawarkan Gencatan Senjata di Yaman, Houthi Ragu

Selasa, 23 Maret 2021 12:45 WIB

Militan Houthi menyerang ladang minyak Arab Saudi menggunakan drone pada Minggu, 7 Maret 2021. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi menawarkan inisiatif (proposal damai) baru untuk mengakhiri perang di Yaman. Dikutip dari kantor berita Reuters, inisiatif tersebut meliputi gencatan senjata secara nasional serta pembukaan lagi aktivitas ekonomi di Bandara Sanaa dan Pelabuhan Hodeidah. Khusus Bandara Sanaa dan Pelabuhan Hodeidah, Arab Saudi membatasi aktivitas ekonomi di sana ke hal yang berkaitan dengan pangan dan energi.

Houthi, selaku pihak yang berperang dengan Saudi, meragukan tawaran itu. Mereka menganggap tawaran Saudi tanggung, kurang luas, terutama soal Bandara Sanaa dan Pelabuhan Hodeidah. Houthi ingin pembukaan blokade secara total di kedua tempat terkait untuk aktivitas ekonomi yang lebih luas.

"Tawaran itu tidak ada yang baru. Kami sebenarnya mengharapkan Arab Saudi mengakhiri segala blokadi di bandara dan pelabuhan agar 14 kapal yang ditahan koalisi bisa masuk lagi," ujar Kepala Negosiator Houthi, Mohammed Abdulsalam, Selasa, 23 Maret 2021.

Abdulsalam mengatakan bahwa dirinya akan menegosiasikan tawaran damai tersebut dengan Arab Saudi dan Amerika. Ia berharap bisa ditemukan resolusi yang mengakhiri semua blokade secara total.

Sebagaimana diketahui, peperangan di Yaman sudah berlangsung lama, sejak 2014 lalu. Perang Yaman mempertemukan gerakan Houthi yang berpihak pada Iran melawan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi sejak 2015. Houthi menyakini Pemerintah Yaman korup.

Berkali-kali upaya untuk menuntaskan peperangan di Yaman mental. Hal itu diperburuk dengan langkah mantan Presiden Amerika Donald Trump yang memberi sanksi serta label khusus teroris global (SDGT) dan organisasi teroris asing (FTO) pada Houthi. Menurut PBB, langkah Trump malah memperburuk situasi di Yaman.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato "prime time" pertamanya sebagai presiden, menandai peringatan satu tahun lockdown Amerika Serikat untuk memerangi pandemi penyakit virus corona (COVID-19) dan berbicara tentang dampak pandemi selama pidato dari East Room Gedung Putih di Washington, AS, 11 Maret 2021. [REUTERS / Tom Brenner]

Saat Joe Biden terpilih menggantikan Trump sebagai Presiden Amerika, rencana untuk mengakhiri perang di Yaman kembali digagas. Biden mengawalinya dengan mencabut label teroris yang diberikan oleh Trump. Selain itu, diplomasi digenjot, bantuan kemanusiaan dikirim, pengawasan ditingkatkan, dan sanksi difokuskan pada hal-hal yang mengancam damai.

Joe Biden juga menunjuk diplomat veteran AS Timothy Lenderking sebagai utusan khusus untuk Yaman dengan tujuan mendukung upaya diplomatik. Lenderking telah berada di Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Saudi dan Yaman soal rencana damai. Inisiatif kali ini diduga sebagai salah satu hasilnya.

Menanggapi inisiatif damai terbaru, Amerika mengapresiasi langkah Arab Saudi dan Yaman untuk segera mengakhiri perang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Jalina Porter, menyatakan negosiasi masih berjalan sehingga inisiatif damai yang ditawarkan bisa berubah sewaktu-waktu. "Setidaknya kami sudah satu langkah di jalan yang benar," ujar Porter.

Selama perang Yaman berlangsung, lebih dari 100 ribu orang menjadi korban jiwa. Mayoritas adalah penduduk sipil menurut data The Armed Conflict Location and Event Data Project (ACLED). Dan, selama perang berlangsung, yang disebut sebagai perang proxi Arab Saudi dan Iran, 80 persen warga Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Baca juga: AS Bakal Cabut Label Teroris Untuk Kelompok Houthi Yaman

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

4 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

5 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya