Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk warga Ribeirinhos atau penghuni sungai di Manacapuru, negara bagian Amazonas, Brazil, 1 Februari 2021. Brazil sedang berjuang untuk mendapatkan akses ke lebih banyak vaksin untuk melawan wabah Covid-19. REUTERS/Bruno Kelly
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 sudah berjalan setahun lebih, Brasil belum juga mendapatkan Menteri Kesehatan yang awet. Per berita ini ditulis, Presiden Brasil Jair Bolsonaro baru saja melantik Menteri Kesehatan keempatnya, seorang kardiologis bernama Marcelo Queiroga.
Queiroga menggantikan Eduardo Pazuello yang memiliki latar belakang militer. Harapan Bolsonaro, dengan melibatkan orang yang berlatar belakang medis, maka pandemi COVID-19 di Brasil bisa terkendali di tengah serbuan varian-varian baru virus.
"Queiroga akan mengikuti agenda-agenda yang sudah dibuat Pazuello di di Kementerian Kesehatan sementara di sisi lain menggenjot vaksinasi COVID-19," ujar Bolsonaro, dikutip dari kantor berita AL Jazeera, Selasa, 16 Maret 2021.
Menurut laporan Al Jazeera, Bolsonaro mengganti Pazuello dengan Queiroga karena perfoma kerjanya yang buruk. Selain gagal menggenjot kampanye vaksinasi COVID-19 di Brasil, ia juga gagal memastikan vaksinasi tersebut berjalan tepat waktu. Hal itu diperburuk dengan pengalaman medisnya yang minim serita sikapnya yang terlalu menyepelekan pandemi.
Salah satu contoh buruknya penanganan COVID-19 oleh Pazuello adalah diabaikannya penanganan medis di kota Amazonian, Manaus. Di sana, rumah sakit dibiarkan penuh dengan tenaga medis minim. Saking minimnya, keluarga pasien sampai harus mengisi sendiri tabung gas oksigen bantuan.
Selain itu, Pazuello juga kurang tegas dalam memastikan protokol kesehatan dipatuhi. Kepolisian Brasil dua kali membubarkan pesta dengan jumlah peserta ratusan orang yang seharusnya jangan sampai terjadi.
Buruknya perfoma Pazuello tak ayal berdampak ke situasi pandemi COVID-19 di Brasil. Per berita ini ditulis, Brasil sudah mencatatkan 11,4 juta kasus dan 278 ribu korban jiwab akiabt COVID-19. Angka tersebut sudah termasuk penambahan 36 ribu kasus dan 1.015 kematian dalam 24 jam terakhir.
Terakhir kali Brasil merasakan titik terendah angka kasus COVID-19 harian, hal itu terjadi pada November lalu. Saat itu, angka kasus harian masih di kisaran 10 ribu kasus. Namun, memasuki tengah November, angka kasus harian konsisten naik seiring dengan munculnya varian baru COVID-19 yang lebih cepat menyebar dan menular.
Bolsonaro melanjutkan, masa transisi dari Pazuello ke Queiroga akan berlangsung selama 1-2 pekan. Dalam periode itu, Pazuello akan menuntaskan pemesanan 100 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer, 38 juta vaksin Johnson & Johnson, serta 13 juta juta dosis vaksin Moderna.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
14 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa