Komunitas Internasional Kecam Langkah Facebook Blokir Outlet Media di Australia

Kamis, 18 Februari 2021 21:15 WIB

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Facebook memblokir konten perusahaan atau outlet media di Australia berujung kecaman. Berbagai pihak, mulai dari akademisi hingga politisi, mengecam langkah tersebut dan menyebut Facebook telah melakukan langkah yang non demokratis. Apalagi, gara-gara pemblokiran itu, semua informasi penting seperti COVID-19 hingga kebakaran hutan juga jadi tak bisa diakses.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemblokiran itu berawal dari konflik antara Facebook dengan pemerintah Australia. Pemerintah Australia meminta Facebook untuk membayar royalti ke perusahaan media sebagai ganti penggunaan konten mereka di platform berita miliknya. Hal itu diatur dalam Media Bargaining Code.

Facebook menganggap permintaan itu tak adil baginya dan memilih untuk memblokir sekalian semua page yang dimiliki perusahaan media serta membatasi penyebaran berita asal Australia. Sementara itu, menurut pemerintah Australia, hal itu tak adil karena Facebook selama ini mendapat keuntungan dari konten yang dibuat media Australia.

Berikut reaksi berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar Australia, soal kisruh dengan Facebook tersebut:

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara selama konferensi pers bersama yang diadakan dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Admiralty House di Sydney, Australia, 28 Februari 2020. [REUTERS / Loren Elliott / File Foto]


1. PM Australia Scott Morrison
"Langkah Facebook melakukan unfriend terhadap Australia, di mana sekaligus memutus akses terhadap layanan kesehatan dan darurat, sungguh arogan dan mengecewakan."

"Tindakan ini justru mengkonfirmasi keresahan berbagai negara soal tingkah laku perusahaan-perusahaan teknologi. Mereka merasa lebih besar dibanding pemerintah dan tak bisa diatur."

2. Kepala Komite Persaingan Usaha Parlemen Amerika, David Cicilline
"Ini semakin memperjelas bahwa Facebook tidak cocok dengan prinsip demokrasi."

"Mengancam satu negara untuk sepenuhnya tunduk kepada kemauan Facebook adalah wujud paling nyata dari praktik monopoli."

3. Kepala Komite Digital, Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris Julian Knight
"Ini adalah aksi bully yang mereka lakukan terhadap Australia. Saya rasa ini akan memicu aksi tegas dari para legislator di seluruh dunia."

"Kami mewakili rakyat dan maaf saja, mereka tidak akan bisa menabrak kami. Jika Facebook berpikir seperti itu, mereka akan mendapat perlakuan yang sama dengan perusahaan energi dan tembakau."

4. Pemimpin Redaksi Sydney Morning Herald Lisa Davis
"Ini seperti tantrum anak kecil. Facebook secara tidak langsung membuka pintu untuk lebih banyak misinformasi, konspirasi, dan radikalisme yang lebih berbahaya di platformnya."

5. CEO Foodbank Brianna Casey
"Ini langkah yang tidak bisa diterima. Di saat kebutuhan akan bantuan pangan begitu tinggi akibat pandemi COVID-19, mereka malah memutus jalur komunikasi yang menghubungkan rakyat dengan bantuan tersebut. Bagaimana jika mereka tidak bisa makan? Segera selesaikan masalah ini!"

Baca juga: Akun Pemerintah Australia Terdampak Pemblokiran Konten Media oleh Facebook

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

6 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya