Hungaria Jadi yang Pertama di Uni Eropa Gunakan Vaksin Sinopharm

Jumat, 12 Februari 2021 17:00 WIB

Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional Cina untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah penyebaran wabah Covid-19, di Beijing, Cina 4 September 2020. [REUTERS / Tingshu Wang]

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah infeksi virus corona mengalami kenaikan lagi di Hungaria. Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengatakan dalam sebuah wawancara dengan radio, Jumat, 12 Februari 2021, kenaikan ini mungkin karena penyebaran varian baru Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

Kendati angka infeksi virus corona mengalami kenaikan, Orban mengatakan masih belum perlu untuk memberlakukan kebijakan lockdown demi menghentikan penyebaran Covid-19. Pihaknya pun sedang merencanakan program imunisasi vaksin virus corona bekerja sama dengan Rusia dan Cina.

“Jika kami memulai imunisasi vaksin virus corona dengan vaksin buatan Cina, maka pada paskah nanti kami bisa menyutikkan vaksin virus corona pada lebih dari 2 juta orang, yang saat ini sudah mendaftar untuk mendapatkan vaksin,” kata Orban.

Advertising
Advertising

Baca juga: Hungaria Gelar Vaksinasi Covid-19 Buatan Pfizer Paling Awal di Uni Eropa

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

Hungaria berharap bisa mendapatkan 500 ribu dosis vaksin virus corona buatan Sinopharm, Cina, pada pekan depan. Ini artinya, Hungaria telah menjadi negara pertama di Eropa yang menggunakan vaksin buatan Sinopharm.

Sebelumnya pada pekan ini, Hungaria juga telah menjadi negara pertama anggota Uni Eropa yang menggunakan vaksin Sputnik dari Rusia setelah regulator dari Hungaria memberikan persetujuan untuk kondisi darurat ketimbang menunggu lampu hijau dari Badan Medis Eropa (EMA).

Badan Pengawas Obat di Hungaria juga telah memberikan persetujuan pada vaksin Sinopharm, yang sebelumnya sudah digunakan di Sebria, negara tetangga Hungaria.

Orban mengatakan pihaknya ingin memastikan Hungari memiliki cukup vaksin Covid-19 bagi masyarakatnya. Mereka yang sudah divaksin, akan mendapatkan kartu sebagai bukti mereka sudah mendapatkan imunitas tersebut. Ada pula kartu bagi mereka yang sembuh dari Covid-19.

Dalam wawancara itu, Perdana Menteri juga memperlihatkan sinyalemen kemungkinan mengizinkan masyarakat makan di restoran dan hotel dibuka lagi sehingga perekonomian bisa pulih. Saat ini, restoran-restoran di Hungaria hanya melayani pesan antar. Aturan itu berlaku sejak November 2020. Hungaria juga memberlakukan jam malam, mulai pukul 19.00.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

12 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya