Bertahan di Kala Corona, Tukang Becak Kamboja Disuguhi Bantuan dan Film Gratis

Sabtu, 30 Januari 2021 07:00 WIB

Tukang becak menghadiri pemutaran film luar ruangan yang diadakan oleh sebuah organisasi swasta, di mana uang tunai dan sumbangan makanan dibagikan untuk membantu mereka bertahan di tengah kemerosotan pariwisata yang disebabkan oleh wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Phnom Penh, Kamboja 23 Januari 2021.[REUTERS / Cindy Liu]

TEMPO.CO, Jakarta - Tukang becak Kamboja mendapat suguhan film gratis, obat-obatan, dan uang tunai U$ 20 (Rp 280 ribu) pada akhir pekan setelah berjuang menjalani masa-masa sulit karena virus corona yang mempengaruhi pariwisata dalam negeri.

Ratusan tukang becak yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, terlihat santai di becak mereka selama pemutaran film khusus pada hari Sabtu, ketika sebuah bioskop dadakan bermunculan di halaman berumput di ibu kota Phnom Penh.

Mereka menonton film baru berjudul "Fathers" karya sutradara Kamboja, Huy Yaleng, yang menceritakan perjuangan sehari-hari seorang tukang becak untuk menghidupi keluarganya.

"Saya menangis. Saya ingat bagaimana saya harus melakukan apa saja untuk menghidupi keluarga saya," kata Sun Sokhorm, 67 tahun, seorang tukang becak selama 34 tahun, dikutip dari Reuters, 29 Januari 2021.

"Ceritanya terasa seperti cerita hidup saya," akunya.

Advertising
Advertising

Sokhorm hanya meraup uang sekitar sepertiga dari apa yang dia peroleh sebelum pandemi, dan terkadang hanya US$ 3 (Rp 42 ribu) sehari.

"Tidak banyak yang tersisa, tapi saya bisa bertahan," katanya.

Tukang becak menghadiri pemutaran film luar ruangan yang diadakan oleh sebuah organisasi swasta, di mana uang tunai dan sumbangan makanan dibagikan untuk membantu mereka bertahan di tengah kemerosotan pariwisata yang disebabkan oleh wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Phnom Penh, Kamboja 23 Januari 2021.[REUTERS / Cindy Liu]

Film yang diputar digemari di antara para pengemudi becak, salah satunya berusia 93 tahun, lahir hanya beberapa tahun sebelum becak pertama kali muncul di bekas koloni Prancis itu pada 1936.

Baca juga: Tukang Becak di India Tewas Jadi Korban Perampokan

Pemutaran film ini adalah ide dari mahasiswa bernama Taing Huang Hao, 20 tahun, yang bertemu Sokhorm bulan lalu dan telah membantu mengorganisir penggalangan dana di media sosial untuk tukang becak. Dia bekerja sama dengan sutradara Yaleng untuk mengumpulkan US$ 5.000 (Rp 70 juta) untuk didistribusikan di pemutaran film.

"Mereka dapat melihat diri mereka sendiri berada di dalam kesulitan yang digambarkan dalam film, jadi mereka tidak merasa akan melalui ini sendiri," katanya.

"Mereka adalah pendongeng kota," katanya.

Becak Kamboja, atau yang dikenal cyclo, telah lama menjadi pilihan populer bagi pengunjung yang ingin melihat-lihat dan menikmati hiruk pikuk Phnom Penh dengan santai.

Tetapi dampak pandemi virus corona yang menghancurkan pada perjalanan global telah membuat jumlah turis anjlok dan berdampak pada penghasilan tukang becak Kamboja, meskipun Kamboja melaporkan kurang dari 500 kasus dan tanpa kematian.

REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-cambodia-cyclos/cambodias-cash-strapped-cyclo-drivers-treated-to-pedal-in-movie-idUSKBN29W0CH

Berita terkait

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

22 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Jelang Libur Lebaran, Yogyakarta Mulai Operasikan Sejumlah Unit Becak Kayuh Listrik

26 hari lalu

Jelang Libur Lebaran, Yogyakarta Mulai Operasikan Sejumlah Unit Becak Kayuh Listrik

Becak kayuh listrik ini menjadi simbol transportasi Yogyakarta yang lebih ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

34 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

45 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

45 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

50 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

51 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya