Boris Johnson Akan Lockdown Inggris Lebih Ketat untuk Cegah Lonjakan Covid-19

Senin, 4 Januari 2021 06:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers virtual, setelah memimpin pertemuan COBRA, yang diadakan sebagai tanggapan atas peningkatan pembatasan perjalanan di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di 10 Downing Street, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [Tolga Akmen / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada Ahad mengatakan akan menerapkan lockdown yang lebih ketat karena kasus Covid-19 yang terus meningkat. Johnson mengatakan lockdown ketat akan memberi tempat aman untuk anak-anak sekolah.

Kasus Covid-19 di Inggris berada pada tingkat rekor tertinggi dan terus meningkat, dipicu oleh varian baru Covid-19 yang lebih mudah menular. Kenaikan kasus telah memaksa pemerintah untuk membatalkan rencana pembukaan kembali sekolah di dan sekitar London, setelah serikat guru mendesak penutupan yang lebih luas, dikutip dari Reuters, 3 Januari 2021.

Sebagian besar Inggris sudah hidup di bawah tingkat pembatasan terberat yang ditetapkan dalam sistem empat tingkat peraturan daerah, yang dirancang untuk menghentikan penyebaran virus dan melindungi sistem perawatan kesehatan nasional.

Tapi Johnson, ditanya dalam wawancara BBC tentang kekhawatiran bahwa sistem kesehatan yang mungkin tidak cukup untuk mengendalikan virus, mengatakan bahwa pembatasan mungkin akan menjadi lebih ketat.

"Jelas ada serangkaian tindakan yang lebih keras yang harus kita pertimbangkan ... Saya tidak akan berspekulasi sekarang tentang apa yang akan terjadi," kata Johnson.

Advertising
Advertising

Para siswa tiba di Sekolah Dasar Holne Chase pada hari pertama sekolah mereka, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Milton Keynes, Inggris, 3 September 2020. [REUTERS / Andrew Boyers]

Inggris mencatat 57.725 kasus baru Covid-19 pada hari Sabtu, dan dengan lebih dari 74.000 kematian sejauh ini selama pandemi. Tanggapan pemerintah Inggris terhadap corona telah banyak dikritik.

Namun, peluncuran vaksin akan dipercepat pada hari Senin dengan 530.000 dosis pertama dari vaksin Oxford/AstraZeneca yang baru disetujui, siap untuk diberikan, kata Johnson.

Boris Johnson mengatakan sekolah aman, dan menyarankan orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka, di area di mana aturan mengizinkannya.

"Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa sekolah aman, dan pendidikan adalah prioritas," katanya.

Masalah sekolah telah memicu pro kontra, dengan serikat pekerja dan beberapa otoritas lokal memperingatkan agar tidak dibuka kembali dan mengancam akan bertindak melawan saran pemerintah, sementara yang lain mengatakan bahwa penutupan juga berdampak negatif besar pada siswa.

"Kita harus memperbarui dan mempertahankan konsensus bahwa waktu anak-anak di luar sekolah harus dijaga seminimal mungkin," tulis Amanda Spielman, Kepala Pengawas Sekolah Inggris, di Sunday Telegraph.


Sumber:

https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-britain/stricter-lockdown-restriction-likely-on-the-way-says-uk-pm-johnson-idUSKBN29808O?il=0

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

10 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya