Protes Melanda Pakistan, Menyusul Aksi AS ke Afganistan

Reporter

Editor

Kamis, 28 Agustus 2003 15:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Beberapa menit setelah aksi penyerangan Amerika Serikat ke Afganistan, di Peshawar, Ibu kota Propinsi Nort-Western Frontrier (NWFP), Pakistan, yang hanya 54 kilometer dari perbatasan Afganistan demo menentang AS melanda kota itu.Senin (8/10) subuh, seluruh duta besar yang masih ada di Pakistan dipanggil Presiden Pakistan Jendral Pervez Musharraf.

Lima jam kemudian, tepat pukul 10.00 pagi waktu setempat, Presiden Musharraf mengadakan jumpa pers di gedung Perpustakaan Nasional yang dijaga amat ketat. Presiden Musharraf dalam pidatonya, mendukung serangan AS itu, sebagai dukungan untuk memberi sanksi pada teroris. Dalam pertemuan yang hampir dua jam itu, Presiden Musharraf minta seluruh warga asing di Pakistan tidak perlu hengkang dari negeri itu.

''Stabilitas keamanan masih dalam kontrol pemerintah Pakistan,''katanya. Pernyataan itu bukan omong kosong belaka, patroli tentara bersenjata mesin dengan mobil tampak berkeliling-keliling kota Islamabad. Ditegaskan, ia tak segan-segan akan mengambil tindakan kalau ada pihak yang melakukan tindakan teror. Saat Presiden Musharraf melakukan konprensi pers yang disiarkan langsung lewat televisi pemerintah Pakistan (PTV) dan radio pemerintah di Quetta, ribuan massa menggelar aksi demo besar-besaran menentang AS dan Presiden Musharraf.

Demonstrasi itu berakhir dengan kekacauan dan keributan. Polisi dan tentara menembakan gas air mata kepada para pendemo yang mencoba merangsek ke pangkalan udara Quetta. Wartawan yang banyak berada di Hotel Serena, dilarang keluar dari area hotel itu. ''Letusan laksana perang juga terjadi di Quetta,''menurut sumber Tempo News Room, Muhammad Khan, yang tinggal tak jauh dari kerusuhan itu. Ratusan orang dikabarkan luka-luka, sampai pukul 19.00 waktu Pakistan (21.00 WIB) belum diketahui adanya korban tewas.

Di Islamabad pukul 11.00 siang waktu setempat demo juga terjadi di Khyber Quadi-Azzam Road, para pedemo kebanyakan mahasiswa dari Internasional Islamic University, Islamabad. Mereka tergabung dalam Jamiat Talaba Islami (JTI) pimpinan Abdus Salam. Sebelum demo berlangsung polisi sempat menggebuki para demonstran dengan rotan. Karena para demonstran itu berlarian menuju gedung parlemen, tempat tinggal Presiden Musharraf. Tapi sekitar 2.000 pendemo itu bisa ditahan 300 km dari kantor Presiden Musharraf.

''Kami menentang serang AS, kini kami nyatakan AS musuh orang orang Islam di seluruh Pakistan dan kami minta Musharraf mundur dari jabatannya,''kata Abdus Salam dalam Bahasa Urdu yang disambut teriakan: gantung Bush! gantung Musharraf! ''Sesungguhnya Bush itulah Komandan teroris, kini dia musuh orang Islam dimana-mana. Kami akan terus berjihad melawan kelaliman itu,''kata Abdul Sattar, 24 tahun, mahasiswa semester tujuh Fakultas Syariat (Hukum Islam), Universitas Islam Internasional. Tampak beberapa mahasiswa Indonesia ikut dalam demonstrasi itu.

Advertising
Advertising

Demo berakhir pukul 14.00 siang dengan damai tanpa insiden. Sore harinya sehabis azan Ashar sekitar pukul 16.30 waktu setempat, demo besar kembali mengguncang di Abpara, kawasan pertokoan kelas bawah dan menengah. Rombongan ulama dari berbagai kelompok antara lain Jamaat-e-Islami, Jamaat Ulama Islami, bergandengan tangan bersama seribu orang berjalan di tengah-tengah sambil berteriak menyebut asma Allah. ''Allah Akbar, Amerika Setan Besar, Bush Harus Digantung, Mulla Omar Pemimpin Kami, Usamah bin Ladin Pahlawan kami.''

Para Ustadz itu berhenti di perapatan dengan dua ribu massa yang sudah menunggu. Kali ini massa lebih panas. Tujuh ratus polisi disiapkan dalam beberapa lapis, termasuk penyemprot air, tank gas air mata, dan mobil jeruji untuk menangkap para demonstran kalau-kalau kerusuhan terjadi. Bahkan ada sepuluh polisi berkaos hitam dengan tulisan anti teroris dengan senjata berat berjaga-jaga. Maklum tempat orasi itu berada di tengah jalan dekat pasar, jalan umum dan terminal angkutan kota.

''Gantung Musharraf, Gantung Bush, Mushrarraf sudah kami keluarkan dari daftar orang Pakistan,''kata seorang ulama yang berorasi. Mereka juga mendukung Mulla Omar, pemimpin Taliban dan Usamah bin Ladin. Lepaskan Maulana Fazlun Rahman dan Maulana Sami ul Haq, sebelum kami tambah marah,''ujar seorang ulama yang berpidato di atas pinggiran jalan. Demo berakhir saat azan maghrib, sekitar pukul 19.00. Di tempat itu sekelompok anak muda dan anak-anak, membakar patung yang melambangkan Musharraf dan Gerorge W.Bush.

Dipatung yang terbuat dari kain itu Bush ditulis Anjing Bush, kepalanya diinjak anak-anak, dipukul-pukul dengan kayu rotan dan bambu dengan bernafsu. Bahkan menjelang akhir unjuk rasa anak-anak muda dan anak-anak itu, membakar patung kain itu dengan nada marah dan teriak-teriak. Unjuk berakhir dengan damai, tak ada pendemo yang naik metro mini, mereka pulang ke masing-masing tempat dengan jalan kaki. Hanya para ulama bersorban saja yang pulang naik sedan masing-masing. Terasa hawa Islamabad yang panas karena cuaca, tambah panas dengan peristiwa pengeboman itu.

Banyak orang marah dan mengecam Musharraf yang ikut membantu dalam peristiwa ini, dengan membiarkan tanahnya menjadi tempat tentara dan angkatan udara AS. ''Musharraf penjahat, Bush Penjahat,''teriak massa yang marah. Mereka mengusung gambar Usamah bin ladin dan pistol-pistolan seperti AK47. Demo juga terjadi Peshawar, Abbotabad, Rawalpindi, Lahore, Karachi, Harirpur dan kota-kota kecil lainnya.

Sesunguhnya, isu AS yang akan mengebom pada Hari Minggu (7/10), sudah beredar sejak Rabu (3/10) pekan lalu. Tapi masih banyak orang tak percaya rumor itu. Padahal langkah-langkah awal, seperti pembersihan pangkalan pesawat udara Quetta, Ibu Kota Provinsi Balukhistan (Balochistan), yang hanya sekitar 200 km dari basis Taliban, Kandahar, Afghanistan, sudah dilakukan. Pesawat-pesawat AS berada di dalam hanggar, menggantikan pesawat milik Angkatan Udara Pakistan. Bahkan sejak dua hari belakangan ini Pakistan menangkap dua ulama besar yang mengumpulkan orang untuk berjihad, Maulana Fazlur Rahman, Ketua Jamiat-Ulama-Islam (JUI) dan Maulana Sami ul Haq, Ketua Jamiat Haqqania, Akhora Khattak. (Ahmad Taufik)

Berita terkait

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

9 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

11 menit lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

15 menit lalu

10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

Jika Anda sedang mencari tablet untuk menggambar dengan fitur yang mumpuni, simak rekomendasi tablet untuk menggambar berikut ini.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN 3-1, Giovanna Milana Jadi Bintang

15 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN 3-1, Giovanna Milana Jadi Bintang

Giovanna Milana menjadi pemain bintang saat membawa tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro (JPE) memetik kemenangan atas Jakarta Electric PLN.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

16 menit lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

30 menit lalu

Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

Video Lenny Kravitz saat latihan beban di gym menjadi viral, gara-gara pilihan busananya. Jadi apa alasannya memakai busana seperti itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

33 menit lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

46 menit lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

47 menit lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

47 menit lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya