500 Kerabat Korban Meninggal Covid-19 di Italia Tuntut Pemerintah Rp 1,7 Triliun

Kamis, 24 Desember 2020 10:00 WIB

Petugas berpakaian pelindung membawa peti mati pasien yang meninggal setelah terinfeksi virus corona Covid-19, menuju sebuah pemakaman di Bergamo, Italia, 16 Maret 2020. Jumlah korban meninggal karena virus Corona di Italia kini melampaui kematian di Cina, negara di mana COVID-19 berasal. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 kerabat korban meninggal akibat Covid-19 di Italia pada Rabu mengatakan mereka mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah daerah dan nasional, dengan menuntut ganti rugi 100 juta euro atau sekitar Rp 1,7 triliun.

Gugatan perdata, yang menurut para penggugat akan mereka ajukan ke pengadilan Roma dalam beberapa jam ke depan, adalah terhadap Perdana Menteri Giuseppe Conte, Menteri Kesehatan Roberto Speranza dan gubernur wilayah Lombardy utara, Attilio Fontana. Juru bicara ketiga politisi tersebut belum bekomentar.

Italia, negara Barat pertama yang terkena virus corona, telah menderita hampir 70.000 kematian akibat Covid-19 sejak wabah itu muncul pada Februari, jumlah korban tertinggi di Eropa dan kelima tertinggi di dunia.

Wilayah Italia yang paling terpukul adalah Lombardy, tempat pasien Covid-19 pertama terdeteksi pada 20 Februari.

Gugatan tersebut diajukan oleh anggota komite yang disebut "Noi Denunceremo" (kami akan pergi ke pengadilan), yang dibentuk pada bulan April untuk mewakili kerabat orang yang meninggal di Bergamo, salah satu kota yang terkena dampak terparah di Lombardy.

Advertising
Advertising

"Kasus ini adalah hadiah Natal kami kepada mereka yang seharusnya melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, tetapi tidak melakukannya," kata ketua kelompok Luca Fusco.

Komite tersebut mengatakan ketika wabah pecah di Lombardy, otoritas lokal dan pemerintah pusat gagal mengambil tindakan cepat yang dapat menghindari perlunya lockdown nasional dan kerusakan ekonomi yang ditimbulkannya.

Mereka juga mengecam dugaan kurangnya kesiapan, menuduh baik Roma maupun wilayah Lombardy tidak memiliki rencana terbaru untuk menangani kemungkinan pandemi.

"Pihak berwenang akan diminta untuk kompensasi rata-rata 259.000 euro (4,5 miliar) per orang dengan total pengeluaran sekitar 100 juta euro," kata kelompok itu.

Pada bulan Juni, "Noi Denunceremo" meminta jaksa di Bergamo untuk menyelidiki kemungkinan pertanggungjawaban pidana dalam penanganan pandemi.

Perdana Menteri Italia diinterogasi oleh jaksa selama musim panas sebagai saksi tetapi tidak dalam penyelidikan kriminal.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-italy-lawsuit/families-of-italian-covid-victims-seek-122-million-from-government-idUKKBN28X1PO

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

4 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

8 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

9 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya