Pengembang Vaksin COVID-19 Yakin Produknya Bisa Lindungi Warga dari Varian Baru

Selasa, 22 Desember 2020 18:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - BioNTech, perusahaan farmasi Jerman yang membantu Pfizer mengembangkan vaksin COVID-19, optimistis produk mereka akan mampu merespon varian baru virus. Sebab, varian baru COVID-19 tersebut memiliki protein yang sama persis dengan varian virus sebelumnya. Walau begitu, mereka mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut tetap perlu dilakukan.

"Kami belum tahu pasti apakah vaksin kami bisa melindungi penerima dari varian baru COVID-19. Namun, karena protein dari varian baru tersebut 99 persen sama dengan virus COVID-19 yang ada sekarang, secara ilmiah kami percaya diri," ujar CEO dari BioNTech, Ugur Sahin, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 22 Desember 2020.

Sahin menyatakan bahwa penelitian terhadap varian baru COVID-19 sudah mulai dilakukan oleh pihaknya dan Pfizer. Ia memperkirakan hasil penelitian sudah bisa didapat dalam beberapa pekan ke depan.

"Kemungkinan vaksin kami bekerja terhadap varian baru COVID-19 relatif tinggi," ujar Sahin.

Seperti diberitakan sebelumnya, varian baru COVID-19 yang tengah ramai dibicarakan sekarang berasal dari Inggris. Diketahui beredar sejak September lalu, varian baru COVID-19 itu disebut 70 persen lebih cepat menyebar dibanding varian biasanya. Walau begitu, belum ada bukti kuat apakah varian baru COVID-19 lebih berbahaya ataupun memiliki respon terhadap efikasi vaksin yang berbeda.

Pemerintah Inggris menuding varian baru COVID-19 sebagai dalang naiknya jumlah kasus mereka beberapa pekan terakhir. Oleh karenanya, mereka memutuskan untuk menetapkan pembatasan sosial tingkat tertinggi (tingkat 4), yang menyerupai lockdown, di beberapa kota. Kebanyakan berada di Inggris daerah selatan.

Sementara itu, negara-negara tetangga Inggris pun tidak ingin tertular oleh varian baru COVID-19 tersebut. Oleh karenanya, beberapa dari mereka mulai melarang pendatang dari Inggris untuk masuk. Ada yang melarang selama beberapa hari saja, ada juga hingga waktu yang belum ditentukan. Di Asia, sudah ada tiga negara yang melakukan penutupan itu. Mereka adalah Hong Kong, India, dan Singapura.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini menyatakan hal senada bahwa warga tidak perlu khawatir terhadap varian baru Covid-19. Menurut WHO, mutasi virus tersebut adalah bagian normal dari evolusi pandemi. Bahkan, WHO menyatakan bahwa ada sisi positif yang bisa dilihat dari penemuan varian baru itu yaitu berfungsinya alat deteksi virus.



ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/world/covid-19-biontech-ceo-confident-vaccine-will-work-on-uk-strain-13823798

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

9 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya