TEMPO.CO, Jakarta - India akan mengirimkan sekitar 600 juta dosis vaksin Covid-19 ke kelompok orang-orang yang paling rentan tertular virus corona. Pembagian vaksin virus corona sebanyak itu akan dilakukan dalam tempo enam sampai delapan bulan ke depan melalui sistem konvensional.

Menurut V.K. Paul, Kepala ahli administrasi vaksin Covid-19 yang juga penasehat Perdana Menteri India Narendra Modi, pemerintah India telah mempersiapkan fasilitas penyimpanan (vaksin) bersuhu dingin dengan temperatur antara 2 sampai 8 derajat celcius. Paul mengatakan semua persiapan ini sudah memenuhi persyaratan.

Seorang pria bersedih saat melihat ayahnya yang tewas akibat virus Corona saat dimakamkan di kuburan di New Delhi, India, 8 Juni 2020. Dikonfirmasi korban tewas akibat Virus Corona di India telah mencapai 7.466 jiwa. REUTERS/Danish Siddiqui

Di India saat ada empat kandidat vaksin virus corona. Serum Institute of India, yang merupakan pembuat vaksin terbesar di dunia, telah memproduksi vaksin secara massal dan menyimpan stok suntikan Covishield dari AstraZeneca. Sedangkan Bharat Biotech dan Zydus Cadila dari India, sedang mengembangkan vaksin sendiri.

“Dari empat kandidat vaksin yang saya lihat, Serum, Bharat, Zydus, dan Sputnik membutuhkan rantai (distribusi menggunakan pendingin). Saya tidak melihat adanya masalah dengan vaksin-vaksin ini,” kata Paul.

Sebelumnya pada bulan lalu, perusahaan farmasi asal India Hetero mengunci kerja sama dengan manufaktur asal Rusia, RDIF untuk memproduksi lebih dari 100 juta dosis vaksin Sputnik V per tahun di India. Persetujuan diharapkan segera diturunkan dari Badan Obat independen di India agar bisa digunakan untuk keperluan mendesak.

Sumber: https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-india-vaccines/india-readies-for-600-million-covid-vaccine-jabs-to-use-standard-cold-storage-top-government-expert-idUSKBN28M01S