Pengadilan Cina Menyidangkan 15 Ribu Pelaku Kejahatan Satwa Liar

Kamis, 12 November 2020 08:30 WIB

Warga berbelanja di sebuah pasar swalayan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 27 Januari 2020. Warga Wuhan tetap menjalani kehidupan sehari-hari ditengah upaya pemerintah setempat untuk terus mengendalikan penyebaran virus Corona. Xinhua/Xiong Qi

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut umum di Cina dalam tempo 9 bulan sepanjang 2020 telah menyidangkan lebih dari 15 ribu pelaku yang terkait dengan kejahatan satwa liar. Jumlah itu naik 66 persen dibanding 2019.

Kenaikan jumlah kasus yang disidangkan ini terjadi ketika otoritas mulai memberlakukan larangan penjualan satwa liar yang diberlakukan setelah wabah Covid-19 terjadi. Kejaksaan Agung dalam situsnya pada Senin, 9 November 2020 menyebut hampir 7 ribu dari total pelaku yang ditahan terlibat dalam kejahatan pelanggaran menangkap ikan.

Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]

Sekitar 4 ribu orang menjalani proses hukum atas dakwaan perburuan ilegal dan 3 ribu orang dihukum karena telah membeli, membawa dan menjual lagi produk-produk hewan liar yang terancam punah.

Advertising
Advertising

Kejaksaan memperingatkan sebagian besar bisnis satwa liar ilegal sudah pindah ke online, di mana para penjual menggunakan platform e-commerce untuk menjual satwa-satwa liar tersebut. Perdagangan hewan-hewan eksotis juga sekarang mengalami tantangan (dalam proses pengungkapannya).

Perdagangan satwa liar di Cina yeng menguntungkan dan tidak diatur dalam aturan yang ketat telah menjadi sorotan pada Januari 2020 setelah wabah virus corona merebak di Ibu Kota Wuhan, Cina. Covid-19 diduga berasal dari sebuah pasar yang menjual produk-produk hewan liar.

Para ilmuwan sangat yakin virus corona berasal dari kelelawar dan bisa menginfeksi manusia lewat perantara, seperti trenggiling yang diduga perantara paling potensial.

Pada Februari 2020, legislatif Cina mengeluarkan sebuah resolusi yang menjanjikan melarang penjualan dan konsumsi daging hewan liar. Namun aturan baru itu memberikan pengecualian untuk bulu dan hewan yang ditujukan sebagai obat dalam pengobatan tradisional Cina.

Sumber: https://in.reuters.com/article/china-environment-wildlife-idINKBN27Q0UB

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

16 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

18 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya