TEMPO Interaktif : Indeks saham Amerika Serikat langsung lompat rata-rata 10 persen pada penutupan hari Senin waktu setempat (Selasa dini hari waktu Indonesia) membuat indeks saham Jepang dan Selandia baru terangkat. Dow Jones naik sekitar 11 persen, sedangkan Nasdaq dan S&P-500 masing-masing 10 persen.
Di Eropa, tadi malam waktu Indonesia Indeks FTSE-100 di Inggris naik 8,26 persen sedangkan CAC-40 di Prancis dan Dax di Jerman naik di lebih dari 10 persen.
Pagi ini bursa Jepang dan Selandia Baru yang dibuka lebih dulu dari Bursa Efek Indonesia juga naik, Nikkei terlontar lebih dari 11 persen, Selandia Baru naik 7 persen.
Kenaikan itu terjadi sehari setelah pertemuan darurat negara-negara Industri (G-7) dan anggota Dana Moneter Internasional di AS karena rencana penyelamatan AS awal bulan ini atas bank-banknya yang menyatakan diri bangkrut tidak berhasil memperbaiki kondisi pasar finansial AS yang menular ke seluruh dunia.
Dalam pertemuan itu pada pemimpin sepakat bertindak untuk mengatasi krisis namun tidak bersedia melakukannya lewat kesepakatan bersama yang mengikat. Akhirnya bank-bank sentral eropa seperti Inggris, Skotlandia, Jerman, Perancis, Spanyol mengikuti langkah AS untuk menjamin bank-bank mereka dengan nilai rata-rata di atas separuh dana yang dikucurkan AS
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.