Sementara di Kiev, keluarga awak kapal yang disandera meminta pemerintah tidak menunda pembayaran tebusan yang diminta pembajak. Pembajak sudah mengancam akan merusak kapal MV Faina pada Senin ini atau paling tidak Selasa jika tebusan tidak segera dibayar.
Juru bicara pembajak Sugule Ali mengatakan, mereka memperpanjang jatuh tempo mengikuti permintaan dari pemilik kapal dan orang yang tidak disebutkan jatidirinya.
Sementara keluarga awak kapal yang disandera mencoba menemui Presiden Ukraina Viktor Yushchenko membicarakan permintaan tebusan itu, namun gagal bertemu. Mereka serius untuk tidak meninggalkan kantor presiden.
“Kami tidak akan pergi sampai kami bertemu presiden,” ujar Yelena Priskha, 41 tahun, yang berdiri di luar kantor Yushchenko. “Kami akan tidur di tangga dan mengumpulkan uang kami sendiri.”
Suami Priskha, Olexandr menjadi salah satu dari 20 awak kapal MV Faina yang ditahan pembajak. Kapal yang memuat 33 tank tempur dan senjata berat itu telah di bajak hampir sebulan yang lalu.
Pemerintah Ukraina mengatakan cukup riskan apabila menggunakan kekauatan senjata, tapi tidak ada negosiasi dengan teroris. Sedangkan pemerintah Somalia sudah mengerahkan kekuatan militernya untuk terus mengawal MV Faina.
Sementara Svetlana Mgeladze, 56 tahun, yang anaknya juga menjadi salah satu awak kapal Faina, meminta agar semua pihak bisa menyelamatkan awak kapal. “Mereka hanya berbicara senjata di sini dan saya mempunyai anak 22 tahun di sana,” ujarnya.
AFP| Nur Haryanto