Amerika Incar Satu Persen dari 400 Ribu Mahasiswa Cina yang Terafiliasi Militer

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 1 Oktober 2020 21:00 WIB

Sejumlah mahasiswi belajar di Harvard Yard, kawasan berumput, di kampus Harvard University di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 30 juni 2015. Kampus ini memiliki arela berumput seluas 9,1 hektar. Victor J. Blue/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat tinggi Gedung Putih mengatakan pemerintah Amerika Serikat menarget hanya sekitar satu persen dari sekitar 400.000 mahasiswa Cina di negara itu. Ini sebagai respon dari upaya pemerintah Cina untuk mengumpulkan teknologi dan informasi lainnya di AS.

Matt Pottinger, Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, yang menjadi tokoh terkemuka dalam pengembangan kebijakan Presiden Donald Trump terhadap Cina, mengatakan sebagian besar mahasiswa Cina disambut baik.

“Ini adalah sebuah pendekatan sangat terarah,“ kata Pottinger dalam acara daring yang diselenggarakan Ronald Reagan Institute dan mengacu pada kebijakan pemerintah yang menolak visa pelajar Cina yang dianggap sebagai berisiko keamanan nasional seperti dilansir Reuters pada Kamis, 1 Oktober 2020.

Pottinger melanjutkan,”Presiden Trump mengambil tindakan untuk menarget sekitar satu persen dari jumlah besar itu terutama menargetkan peneliti Cina terafiliasi atau bekerjasama dengan militer dan datang dengan alasan dibuat-buat atau memakai identitas palsu.”

Menurut dia,“Kasus lain melibatkan individu yang datang ke Amerika Serikat untuk mendapatkan akses ke teknologi yang akan berguna untuk kemajuan militer Cina atau menindas rakyat mereka sendiri.”

Advertising
Advertising

Pottinger juga mengatakan mayoritas mahasiswa Cina adalah,”Orang-orang yang kami senang berada di sini, dan banyak yang akan tinggal di sini untuk memulai bisnis besar.”

Reuters melansir tindakan AS terhadap mahasiswa Cina ini terjadi pada saat hubungan Cina-AS berada pada titik terendah selama beberapa dekade ini.

Ini juga terjadi menjelang pemilu Amerika dengan Trump berupaya mendapatkan mandat periode kedua pada 3 November 2020. Dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini bentrok karena sejumlah masalah dari mulai perdagangan, Hak Asasi Manusia, hingga Hong Kong, serta virus Corona.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bulan ini pemerintah telah mencabut visa lebih dari 1,000 pelajar dan peneliti Cina yang dianggap menjadi risiko keamanan. Cina menyebut tindakan pemerintah AS ini sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia. Sedangkan, AS mengatakan tindakan itu perlu dilakukan menyusul kebijakan pembatasan Cina terhadap demokrasi di Hong Kong.

Banyaknya mahasiswa Cina yang belajar di Amerika Serikat mendatangkan pendapatan yang signifikan bagi universitas di sana. Namun, pandemi Covid-19 sangat mengganggu kegiatan kuliah bagi mahasiswa yang akan kembali beraktifitas di kampus pada musim gugur ini.

FARID NURHAKIM | REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-usa-china-students/u-s-targets-only-one-percent-of-chinese-students-over-security-white-house-official-idUSKBN26M41X

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

1 jam lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

2 jam lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

3 jam lalu

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

Kemendikbud mendorong penerima KIP Kuliah untuk maju dan berkembang.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

3 jam lalu

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

Warga Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah doa rosario

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

4 jam lalu

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

Warga Tangsel mengklaim pembubaran terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

5 jam lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

6 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

6 jam lalu

Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

Acara pembacaan doa rosario oleh sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) dibubarkan paksa sejumlah warga di Tangsel

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

7 jam lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya