Regulator Australia Kritik Facebook Soal Blokir Akses Berita

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 17 September 2020 14:45 WIB

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pria asal Palo Alto, California, menepati urutan kelima orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes dengan kisaran kekayaan 71 miliar Dollar AS. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta – Regulator Australia mengatakan jaringan sosial raksasa Facebook bakal melemah jika layanan itu menghentikan akses bagi pengguna di sana untuk membagi berita.

Ini adalah cara perusahaan untuk menghindari membayar konten sesuai ketentuan dalam undang-undang yang sedang dibahas.

Selama ini, pemerintah Australia telah berupaya memaksa manajemen Facebook dan perusahaan mesin pencari informasi digital Google untuk membayar perusahaan media di sana untuk konten berita yang dibagikan di jejaring sosial itu.

Permintaan ini mendapat penolakan kuat dari perusahaan AS dan menimbulkan sengketa, yang menjadi perhatian dari regulator dan perusahaan media di seluruh dunia.

Manajemen Facebook mengatakan pada September ini bahwa perusahaan akan menghentikan akses bagi warga Asutralia untuk membagikan akses berita lokal dan internasional di situs perusahaan jika rancangan undang-undang soal ini disahkan.

Advertising
Advertising

Saat ini, Facebook dan Australian Competition and Consumer Commission atau ACCC sedang bernegosiasi sebelum regulator membuat rekomendasi final ke pemerintah.

“Itu akan memalukan bagi demokrasi Australia dan bagi pengguna Facebook jika perusahaan mengambil jalur itu,” kata Rod Sims, ketua ACCC, dalam pidato lewat Zoom seperti dilansir Reuters pada Kamis, 17 September 2020.

Sims mengatakan langkah perusahaan itu, jika dilakukan, hanya akan melemahkan jejaring sosial itu. “Itu hanya akan melemahkan Facebook, jadi itu terserah mereka. Jika masyarakat tidak bisa mendapatkan berita dari Facebook maka mereka akan mencari berita di tempat lain,” kata Sims.

Saat ini, media tradisional kehilangan pendapatan iklan karena perusahaan internet raksasa.

Sejumlah negara mencoba mencari cara untuk membuat perusahaan internet membayar trafik yang masuk ke situs mereka internet mereka. Namun, Sims mengatakan belum ada model yang efektif.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-australia-media-facebook-regulator/its-their-call-australia-regulator-dares-facebook-to-block-news-content-idUSKBN2680IM?il=0

Berita terkait

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

9 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

12 jam lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

1 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

2 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

3 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya