Alexei Navalny Diracun, Pemimpin Dunia Mengecam

Kamis, 3 September 2020 15:30 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat berada di pengadilan di Strasbourg, Perancis, 15 November 2018. Oposisi ini diketahui tengah jatuh sakit karena diduga diracun. REUTERS/Vincent Kessler

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz pada Rabu, 2 Agustus 2020, mengutarakan pandangan bahwa kasus Alexei Navalny diracun harus dilakukan penyelidikan internasional.

Navalny adalah Pemimpin Oposisi Rusia yang diracun dalam sebuah perjalanan domestik dengan pesawat terbang. Kondisinya sekarang masih kritis.

“Posisi Polandia jelas. Kami percaya bahwa penjelasan tentang kasus dan hukuman bagi yang bersalah diperlukan. Kami menyerukan penyelidikan internasional,” kata Przydacs mengutip PAP.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, sebelumnya mengatakan Navalny, yang sedang dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Berlin. Dia diracun dengan agen saraf Novichok dalam upaya untuk membunuhnya. Agen saraf ini dulunya dikembangkan oleh Uni Soviet pada tahun 1970-an dan 1980-an sekitar akhir masa perang dingin.

Beberapa menit setelah pengumuman dari Angela Merkel, beberapa pemimpin negara di dunia dengan keras mengutuk tindakan keji itu. Uni Eropa mengutuk tindakan tersebut pada hari yang sama dan meminta Rusia untuk menyelidiki secara menyeluruh upaya pembunuhan dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Advertising
Advertising

“Penggunaan senjata kimia dalam keadaan apa pun sama sekali tidak dapat diterima dan melanggar hukum internasional,” kata Perwakilan Tinggi urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melalui Twitter menyebut penggunaan senjata kimia sebagai hal yang keterlaluan. Ia pun meminta pemerintah Rusia agar menjelaskan apa yang terjadi kepada Navalny.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Ullyot, mengatakan Amerika Serikat sangat terganggu dengan hasil tes yang memperlihatkan Navalny diracun dan menganggap tindakan tersebut sangat tercela. Sedangkan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengutuk keras penggunaan racun.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut tindakan tersebut keji, pengecut, dan harus dibawa ke pengadilan. Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, pun angkat bicara dengan mengatakan peristiwa ini mengejutkan, dan dia benar-benar mengutuknya.

“Kami akan berkonsultasi dengan Jerman dan semua sekutu tentang implikasi dari temuan ini. NATO menganggap setiap penggunaan senjata kimia sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional,” kata Stoltenberg

FERDINAND ANDRE

https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-poland/polish-deputy-foreign-minister-says-navalny-situation-very-worrying-pap-idUSKBN25T2XO

https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-eu/eu-condemns-in-the-strongest-possible-terms-russian-navalny-poisoning-statement-idUSKBN25T2Z6

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

22 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

8 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

8 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

14 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

14 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

15 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya