Alexei Navalny Diracun, Pemimpin Dunia Mengecam
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 3 September 2020 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz pada Rabu, 2 Agustus 2020, mengutarakan pandangan bahwa kasus Alexei Navalny diracun harus dilakukan penyelidikan internasional.
Navalny adalah Pemimpin Oposisi Rusia yang diracun dalam sebuah perjalanan domestik dengan pesawat terbang. Kondisinya sekarang masih kritis.
“Posisi Polandia jelas. Kami percaya bahwa penjelasan tentang kasus dan hukuman bagi yang bersalah diperlukan. Kami menyerukan penyelidikan internasional,” kata Przydacs mengutip PAP.
I was informed by Chancellor Merkel that Russian opposition leader Navalny was attacked with a nerve agent, in his own country. This is a despicable and cowardly act - once again. Perpetrators need to be brought to justice.
— Ursula von der Leyen (@vonderleyen) September 2, 2020
Kanselir Jerman, Angela Merkel, sebelumnya mengatakan Navalny, yang sedang dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Berlin. Dia diracun dengan agen saraf Novichok dalam upaya untuk membunuhnya. Agen saraf ini dulunya dikembangkan oleh Uni Soviet pada tahun 1970-an dan 1980-an sekitar akhir masa perang dingin.
Beberapa menit setelah pengumuman dari Angela Merkel, beberapa pemimpin negara di dunia dengan keras mengutuk tindakan keji itu. Uni Eropa mengutuk tindakan tersebut pada hari yang sama dan meminta Rusia untuk menyelidiki secara menyeluruh upaya pembunuhan dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
“Penggunaan senjata kimia dalam keadaan apa pun sama sekali tidak dapat diterima dan melanggar hukum internasional,” kata Perwakilan Tinggi urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell.
(1 of 3) “The United States is deeply troubled by the results released today. Alexei Navalny’s poisoning is completely reprehensible. Russia has used the chemical nerve agent Novichok in the past.
— NSC (@WHNSC) September 2, 2020
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melalui Twitter menyebut penggunaan senjata kimia sebagai hal yang keterlaluan. Ia pun meminta pemerintah Rusia agar menjelaskan apa yang terjadi kepada Navalny.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Ullyot, mengatakan Amerika Serikat sangat terganggu dengan hasil tes yang memperlihatkan Navalny diracun dan menganggap tindakan tersebut sangat tercela. Sedangkan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengutuk keras penggunaan racun.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut tindakan tersebut keji, pengecut, dan harus dibawa ke pengadilan. Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, pun angkat bicara dengan mengatakan peristiwa ini mengejutkan, dan dia benar-benar mengutuknya.
“Kami akan berkonsultasi dengan Jerman dan semua sekutu tentang implikasi dari temuan ini. NATO menganggap setiap penggunaan senjata kimia sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional,” kata Stoltenberg
FERDINAND ANDRE
https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-poland/polish-deputy-foreign-minister-says-navalny-situation-very-worrying-pap-idUSKBN25T2XO
https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-eu/eu-condemns-in-the-strongest-possible-terms-russian-navalny-poisoning-statement-idUSKBN25T2Z6