Carrie Lam Sebut Kekuasaan Eksekutif Hong Kong Berasal dari Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 1 September 2020 19:01 WIB

Interior rumah sakit sementara untuk pasien COVID-19 di AsiaWorld-Expo di Hong Kong, 1 Agustus 2020. Hong Kong menyiapkan sebuah rumah sakit sementara di AsiaWorld-Expo, venue yang lokasinya dekat dengan Bandara Internasional Hong Kong. (Xinhua/Wu Xiaochu)

TEMPO.CO, Hong Kong – Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif di sana berasal dari Beijing, Cina.

Dia mengatakan ini saat jumpa pers terkait pelaksanaan tes medis Covid-19 atau Corona dari Cina, yang mulai berlangsung di Hong Kong pada Selasa, 1 September 2020.

“Kekuasaan kami berasal dari otoritas yang diberikan pemerintah pusat kepada Hong Kong,” kata Carrie Lam seperti dilansir Reuters pada Selasa, 1 September 2020.

Dia mengatakan ini menanggapi pelaksanaan program tes medis Covid-19, yang mendapat penolakan dari sejumlah aktivis pro-demokrasi dan petugas medis lokal.

Saat ini, kecemasan melanda Hong Kong, yang berpopulasi sekitar 7,5 juta jiwa.

Advertising
Advertising

Mereka cenderung melihat Beijing berupaya mengekang kebebasan berpendapat dan berpolitik di sana pasca penerapan UU Keamanan Nasional Hong Kong pada Juni 2020.

Serikat pekerja perawatan kesehatan pro-demokrasi Hong Kong dan beberapa aktivis pada Ahad kemarin menyerukan boikot terhadap skema tes medis itu.

Beberapa aktivis pro-demokrasi mengatakan tes medis Corona itu bakal mengumpulkan sampel DNA warga dan bisa disalahgunakan untuk keperluan tertentu. Pemerintah membantah soal ini dan mengatakan tidak ada sampel yang akan dibawa ke luar dari dari kota.

“Volume pengujian akan meningkat menjadi 500.000 sehari dari sekitar 12.000 pada sebelumnya, “kata pihak berwenang.

Hampir 600.000 orang telah mendaftar untuk pengujian gratis, dengan orang-orang berbaris pada hari ini.

Ada 141 pusat pengujian medis Covid-19 di seluruh Hong Kong. “Melakukan pengujian akan membuat pikiran saya dan orang lain merasa tenang,“ kata seorang wanita yang berusia 68 tahun, bermarga Cheung, saat dia mengantri di luar pusat olahraga yang digunakan sebagai lokasi pengujian.

FARID NURHAKIM | REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-hongkong/hong-kong-begins-china-led-mass-coronavirus-testing-critics-urge-boycott-idUSKBN25S3QF

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

13 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya