Cina Perpanjang Masa Jabatan Parlemen Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 12 Agustus 2020 16:31 WIB

Suasana di dalam gedung parlemen Hong Kong yang dipenuhi para demonstran anti-pemerintah, di Cina, Senin malam, 1 Juli 2019. Aksi ini digelar untuk merayakan peringatan penyerahan Hong Kong oleh Inggris ke Cina pada 1 Juli 22 tahun yang lalu. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Badan legislatif Cina memutuskan untuk memperpanjang masa jabatan anggota parlemen Hong Kong selama setahun mulai dari masa akhir jabatan mereka untuk periode saat ini yaitu pada 30 September 2020.

Pemimpin Hong Kong yang didukung Beijing, Carrie Lam, mengatakan pada akhir Juli bahwa pemilihan lokal yang direncanakan pada 6 September akan ditunda, dengan alasan merebaknya pandemi Covid-19.

Ini membuat geram para pendukung gerakan pro-demokrasi Hong Kong, yang berpendapat pandemi itu digunakan sebagai dalih untuk mencegah gelombang dukungan publik bagi mereka.

“Keputusan badan legislatif Cina berarti Dewan Legislatif Hong Kong yang beranggotakan 70 orang, atau LegCo, akan terus menjalankan tugasnya selama “tidak kurang dari satu tahun” sampai LegCo berikutnya memulai masa jabatan empat tahun,” kata kantor berita negara Xinhua seperti dilansir Reuters pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Komite tetap parlemen Cina, Kongres Rakyat Nasional, mendukung keputusan pemerintah Hong Kong pada 31 Juli untuk menunda pemilihan LegCo berikutnya pada 6 September selama setahun. Mereka mengatakan ini “perlu dan pantas” untuk dilakukan.

Advertising
Advertising

“Ini tidak hanya mempertahankan tatanan konstitusional dan hukum HKSAR (Hong Kong), tetapi juga memastikan pemerintahan yang normal dari pemerintahan Hong Kong dan kegiatan normal di dalam masyarakat,” kata Carrie Lam. “Ini menunjukkan sekali lagi kepedulian dan dukungan dari pemerintah pusat.”

Pemerintah Hong Kong mengatakan penundaan itu perlu dilakukan karena adanya situasi pandemi COVID-19 yang parah dan kebutuhan untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Sedikitnya 12 kandidat pro-demokrasi, termasuk sejumlah aktivis muda dan demokrat moderat dari Partai Sipil atau Civic Party, terkena diskualifikasi dari pemilihan di Hong Kong karena alasan ideologis.

FERDINAND ANDRE

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

8 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

9 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

11 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

11 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

12 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

19 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

1 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya