Jumlah Korban Luka Ledakan di Beirut Capai 2000 Orang
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Rabu, 5 Agustus 2020 02:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan, memberikan perkembangan terbaru terkait estimasi korban jiwa dan luka-luka ledakan di Beirut. Hassan berkata, saat ini tercatat ada ribuan korban luka-luka dan puluhan korban jiwa.
"Kurang lebih 25 orang meninggal dan 2500 orang terluka dalam ledakan di Beirut," ujar Hassan, dikutip dari CNN, Rabu, 5 Agustus 2020.
Salah satu korban jiwa adalah Sekretaris Jenderal Partai Kataeb, Nazar Najarian. Saat ledakan terjadi, ia tengah berada di kantornya yang tak jauh dari lokasi ledakan, Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Ledakan di Beirut, menurut saksi mata, memang sungguh massif. Dampaknya terasa hingga beberapa kilometer dari lokasi ledakan. Mereka yang mengamati dari gedung bertingkat pun terpelanting ketika ledakan terjadi.
Istana Kepresidenan Lebanon sampai ikut menjadi korban dari ledakan itu. Istana yang disebut Baabda itu mengalami kerusakan di sejumlah bagian. Kebanyakan di bagian pintu dan kaca jendela.
“Saya melihat bola api dan asap mengepul di atas Beirut. Orang-orang berteriak dan berlari, berdarah. Balkon hancur. Kaca di gedung-gedung tinggi hancur dan jatuh ke jalan,” kata seorang saksi mata, dikutip dari Reuters.
Presiden Lebanon Michel Aoun dikabarkan mengadakan pertemuan darurat Dewan Pertahanan Tertinggi Negara terkait ledakan di Beirut. Hingga berita ditulis, belum diketahui hal apa saja yang dibahas.
Dari video rekaman yang beredar, awalnya hanya terlihat kepulan asap yang membumbung tinggi dari sebuah bangunan bertingkat di Pelabuhan Beirut. Belakangan, muncul gelombang ledakan yang sangat besar. Bangunan bertingkat di mana asap berasal tak lagi terlihat saat ledakan terjadi.
ISTMAN MP | FRISKI RIANA | REUTERS