Dikira Tewas Tenggelam, 26 Pengungsi Etnis Rohingya Ditemukan Selamat

Senin, 27 Juli 2020 21:30 WIB

Pengungsi etnis Rohingya berada di atas kapal KM Nelayan 2017.811 milik nelayan Indonesia di pesisir Pantai Seunuddon. Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Aceh, Rabu, 24 Juni 2020. Kapal pembawa pengungsi dari Myanmar ini ditemukan terdampar sekitar 4 mil dari pesisir Pantai Seunuddon. ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 26 pengungsi etnis Rohingya, Myanmar, ditemukan dalam kondisi hidup setelah sebelumnya mereka diduga sudah tewas tenggelam. Sumber di penjaga pantai Malaysia pada Senin, 27 Juli 2020, mengatakan pengungsi tersebut ditemukan hidup dalam kondisi bersembunyi disemak-belukar dekat Langkawi usai mencoba berenang dari sebuah perahu kecil ke tepi pantai.

Langkawi adalah sebuah pulau wisata di Malaysia.

Sebelumnya pada Sabtu malam, 25 Juli 2020, sejumlah pengungsi Rohingya berenang ke pantai dari sebuah perahu kecil di lepas pantai barat Langkawi, Malaysia. Para pejabat khawatir bahwa sisa dari kelompok itu tenggelam ketika mencoba mencapai pantai. Akan tetapi secara mengejutkan mereka ditemukan di sebuah pulau di lepas pantai.

"Mereka ditemukan bersembunyi di semak-semak di pulau itu," Mohd Zubil Mat Som, Dirjen Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA).

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya duduk menunggu saat tiba di tempat penampungan yang baru di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Mee Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 10 Juli 2020. Sebanyak 99 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 56 anak-anak dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang baru dan sehat sambil menunggu kepastian dari imigrasi, IOM dan UHNCR soal sampai kapan mereka akan berada di Indonesia. ANTARA FOTO/Rahmad

Advertising
Advertising

Para pengungsi itu diyakini telah dipindahkan ke sebuah perahu kecil untuk menyelinap masuk ke Malaysia, setelah melakukan perjalanan dengan kapal induk yang membawa ratusan penduduk etnis Rohingya dari Bangladesh.

Sebelumnya pada Juni lalu, Malaysia menahan 269 pengungsi etnis Rohingya yang tiba di Langkawi dengan kapal rusak. Mohd Zubil mengatakan pada saat itu, puluhan orang di kapal itu diyakini tewas dalam perjalanan selama empat bulan.

Malaysia telah menjadi negara incaran pengungsi etnis Rohingya untuk mencari kehidupan yang lebih baik setelah mereka lolos dari tragedi pembantaian militer Myanmar pada 2017 di Rakhine, Myanmar. Pengungsi semakin banyak yang berdatangan setelah kamp-kamp pengungsian di Bangladesh penuh.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan Malaysia tidak bisa lagi menerima masuknya pengungsi Rohingya. Sebab perekonomi Malaysia sekarang sedang terpukul oleh pandemi virus corona.

ADITYO NUGROHO | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

8 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

2 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

6 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

7 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

7 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya