Area Hiburan Malam di Jepang Jadi Klaster Baru Penyebaran Corona

Minggu, 12 Juli 2020 21:00 WIB

Penari eksotis Burlesque Aya Yumiko atau yang dikenal dalam nama panggungnya, Aya Mermaid, mencoba kostum panggung dan masker barunya yang telah selesai dijahirnya sendiri di tengah wabah virus Corona di rumahnya di Tokyo, Jepang, 21 April 2020. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola tempat hiburan malam di Jepang harus bertindak cepat untuk memastikan mereka mematuhi aturan-aturan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura, pada Jumat, 10 Juli 2020 memperingatkan saat ini distrik-distrik hiburan malam telah menjadi area baru penyebaran virus corona.

Peringatan dari Nishimura berkaca pada laporan pemerintah daerah Tokyo yang pada Jumat mencatat ada 243 kasus baru virus corona. Infeksi virus corona di Ibu Kota Jepang bertambah setelah Jepang mencabut status darurat nasional sebulan lalu. Kawasan red-light distrik Kabukicho telah menjadi sumber penyebaran virus corona.

“Kita harus mengambil langkah cepat,” kata Nishimura, seperti dikutip dari asiaone.com.

Pelanggan duduk di sebelah manekin yang ditempatkan disebelahnya untuk menjaga social distancing di tengah pandemi wabah Virus Corona di sebuah restoran bertema pemandu sorak 'Cheers One' di Tokyo, Jepang 3 Juni 2020. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Kluster pertama penyebaran virus corona banyak ditemukan di klub-klub malam di Kabukicho. Di klub malam, biasanya laki-laki dengan pakaian rapi menghibur konsumen perempuan mereka dengan minuman, begitu pula sebaliknya konsumen laki-laki akan ditemani minum-minum oleh karyawan klub perempuan.

Advertising
Advertising

Wabah virus corona juga ditemukan di beberapa klub malam di kawasan red-light distrik di Ikebukuro serta beberapa café, di mana perempuan berpakaian ala pelayan untuk menghibur konsumen di Akihabara.

“Infeksi muncul dari klub-klub malam sehingga penting untuk mengambil Langkah tegas di area itu. Kita perlu memastikan mereka mengikuti aturan,” kata Nishimura.

Dalam keterangannya, Nishimura tidak menjelaskan detail langkah-langkah yang harus dilakukan klub-klub malam itu. Dia hanya mengatakan akan menemui para ahli dan kepala distrik-distrik hiburan malam pada Jumat 17 Juli 2020 untuk memutuskan kebijakan yang harus diambil.

Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, juga akan ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Koike mengatakan pihaknya akan meningkatkan upaya mengedukasi para pekerja di hiburan malam, termasuk edukasi lewat video yang akan diunggah ke situs pemerintah daerah Tokyo pekan depan.

Bertambahnya kasus harian virus corona di Tokyo seiring dengan naiknya jumlah orang yang dites virus corona menjadi 3 ribu orang per hari. Menteri Nishimura mengatakan otoritas harus lebih agresif menekan angka kenaikan penyebaran virus corona ini.

Di Jepang, ada sekitar 20 ribu kasus virus corona. Sedangkan jumlah pasien meninggal karena virus ini 980 orang.

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

1 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

5 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

7 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

11 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

12 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya