Lagi-lagi Trump Kena Semprit Twitter Karena Postingannya

Jumat, 19 Juni 2020 14:48 WIB

Presiden Donald Trump berbicara usai menandatangani surat perintah eksekutif untuk mereformasi kepolisian di Kebun Mawar di Gedung Putih di Washington, AS, 16 Juni 2020. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Usai Facebook, giliran Twitter yang 'menegur' Trump soal postingannya di media sosial. Pada hari Kamis kemarin, Twitter memberikan peringatan pada Trump karena mengunggah video yang dianggap manipulatif, didesain untuk menjebak netizen.

Dikutip dari New York Times, postingan Trump yang disemprit oleh Twitter adalah video anak-anak berlarian yang diedit seolah-olah berasal dari CNN. Di video tersebut, seorang anak berkulit hitam lari ketakutan dari anak-anak berkulit putih di belakangnya. Di bumpernya, tertulis "Breaking News! Seorang anak lari ketakutan dari anak-anak yang rasis".

"Kebijakan perusahaan ini melarang penyebaran video, foto, atau audio yang telah diubah sedemikian rupa untuk menjebak pengguna Twitter atau menyebabkan masalah," ujar Twitter dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari New York Times, Jumat, 19 Juni 2020.



Video dari Trump tersebut, apabila ditonton hingga tuntas, tampak sengaja diunggah sebagai bentuk peringatan terhadap berita bohong. Sebab, di akhir video, diperlihatkan kedua anak-anak itu berpelukan dan muncul tulisan bahwa Amerika bukanlah dalang masalah rasisme, melainkan berita bohong dalangnya. Trump sendiri mengambil video itu dari akun kreator meme pendukungnya, CarpeDonktum.

Keputusan Twitter diduga berbagai pihak akan memanaskan kembali tensi antara Trump dengan media sosial. Bulan lalu, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk menghapus perlindungan hukum terhadap media sosial. Dengan begitu, penyedia platform media sosial ikut bertanggung jawab secara hukum atas apa yang diunggah penggunanya.

Keputusan itu diambil Trump setelah Twitter memberikan label tak akurat pada postingannya. Kala itu, Trump menyebarkan tuduhan atau teori konspirasi bahwa mantan anggota kongres Republikan, Joe Scarborough, bertanggung jawas atas meninggalnya Lori Klausutis, stafnya.

Hingga berita ini ditulis, Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas aksi Twitter. Sementara itu, Twitter sudah memberikan klarifikasi tambahan bahwa label peringatan pada postingan Trump lebih untuk memperjelas konteks. "Kami mengacu pada kebijakan manipulasi media," ujar Nicholas Pacilio, juru bicara Twitter.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

8 jam lalu

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

Langkah final dilakukan Elon Musk dengan mengarahkan semua pengguna Twitter.com ke domain baru, X.com, per Jumat lalu, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

2 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

3 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

3 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

3 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

3 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

4 hari lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

7 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

8 hari lalu

Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

WhatsApp terus berkembang sejak diakuisisi oleh Facebook pada 2014. Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 pengguna aktif.

Baca Selengkapnya