Shinzo Abe Khawatir Dengan Kondisi Hong Kong Terkait UU Keamanan

Senin, 8 Juni 2020 17:51 WIB

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendengarkan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, 25 Februari 2020. [Kimimasa Mayama / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengaku khawatir dengan kondisi Hong Kong pasca Cina meloloskan penyusunan UU Keamanan Nasional. Hal itu ia sampaikan usai pihak sekutu, Inggris dan Amerika, menyatakan Jepang tidak akan ikut dalam upaya mereka "menghukum" Cina terkait otonomi dan independensi Hong Kong

"Hong Kong adalah rekan berharga untuk Jepang, baik dalam hal ekonomi maupun hubungan kerjasama lainnya. Menurut kami, penting prinsip 'Satu Negara, Dua Sistem' tetap dipertahankan," ujar Abe sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Senin, 8 Juni 2020.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Cina akan menerapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong yang diklaim berfungsi untuk melindungi keamanan negara tersebut. Kurang lebih ada empat hal besar yang akan diatur oleh aturan tersebut yatu subversi, intervensi asing, terorisme, dan pemisahan diri.

Regulasi tersebut mendapat pertentangan keras dari warga Hong Kong, terutama dari mereka yang penggiat demokrasi dan hak asasi manusia. Menurut mereka, regulasi tersebut sama saja dengan menyerahkan Hong Kong terhadap Cina. Dan, ketika Cina berkuasa, mereka khawatir para penentang kebijakan akan dianggap melakukan subversi dan diperkarakan.

Di luar warga Hong Kong, kritik keras juga datang dari negara-negara tetangga. Salah satunya adalah Amerika yang memang tengah berseteru dengan Cina. Amerika bahkan akan menerapkan sanksi ekonomi terhadap Hong Kong dan Cina.

Hingga berita ini ditulis, Shinzo Abe belum menjelaskan kenapa dirinya tidak ikut bersama gerakan yang dibentuk Amerika dan Inggris. Namun, salah satu politisi yang familiar dengan isu tersebut mengatakan bahwa Jepang menganggap ajakan Amerika terlalu dadakan.

"Jepang memilih untuk memberikan respon secara independen karena masalah waktu dan Jepang ingin mengupayakannya via G7," ujar politisi yang enggan disebutkan namanya itu.

Sekretaris Kabinet Jepang, Yosihide Suga, mengatakan bahwa negara sekutu tidak memiliki masalah dengan keputusan yang diambil Jepang. Mereka, kata Suga, tetap menghormatinya. "Kami sudah menyampaikan opini kami langsung ke Cina juga," ujarnya menambahkan.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

8 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

16 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

17 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

22 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya