WHO Minta Kepala Negara Bersikap Realistik Dalam Menangani Corona

Kamis, 14 Mei 2020 09:02 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi kesehatan dunia, WHO, memperingatkan semua negara untuk bersikap realistik dalam memprediksi hingga kapan pandemi virus Corona (COVID-19) akan berlangsung. Menurut WHO, mungkin virus Corona tidak akan pernah hilang dan malah menjadi bagian dari kehidupan manusia ke depannya.

"Menurut saya penting untuk menimbang kemungkinan virus Corona menjadi virus endemi yang akan selalu ada di antara kita dan tidak akan pernah hilang," ujar pakar pertolongan gawat darurat WHO, Mike Ryan, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 14 Mei 2020.

Ryan melanjutkan, menurutnya tidak ada satupun orang yang bisa memprediksi dengan tepat kapan virus Corona akan hilang. Jadi, daripada terus menerus membuat prediksi dan mengeluarkan banyak sekali uang untuk menghilangkan virus Corona, lebih baik berupaya menciptakan sistem kesehatan yang mumpuni mengendalikan efeknya.

Vaksin ditemukan pun, kata Ryan, tidak sepenuhnya menghilangkan virus Corona. Ia berkata, ada banyak penyakit atau virus di mana tetap ada meski vaksinnya sudah ditemukan. Salah satu contohnya adalah penyakit Campak.

"Sebenarnya ada saja cara untuk menghilangkan virus tersebut, namun dibutuhkan upaya yang sungguh luar biasa, bahkan dengan vaksin sekalipun," ujar Ryan menambahkan. Per berita ini ditulis, kurang lebih ada 100 vaksin potensial yang dikembangkan untuk menangani virus Corona.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan bahwa berhasil atau tidaknya virus Corona dikendalikan bergantung pada kerjasama pemerintah dan warga sebuah negara. Jika keduanya saling bahu membahu, maka pandemi bisa dihentikan.

"Turun atau tidaknya pertumbuhan kasus virus Corona ada di tangan kita. Itu urusan semua orang dan kita harus ikut berkontribusi mengendalikan pandemi Corona," ujar Ghebreyesus.

Pernyataan WHO menyusul aksi sejumlah kepala negara atau pemerintahan yang mulai melonggarkan lockdown mereka agar bisa memulai kegiatan ekonomi lagi. Uni Eropa, misalnya, sudah mulai meminta negara anggotanya untuk membuka perbatasan. Harapan mereka, industri pariwisata Eropa masih bisa mengais sisa-sisa musim liburan yang sangat terdampak wabah virus Corona.

Per berita ini ditulis, tercatat ada 4,4 juta kasus dan 298 ribu korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia. Total mereka yang sembuh, 1,6 juta orang.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya