COVID-19, Antonio Guterres Prihatin Ada Pemimpin Dunia Tak Kompak

Jumat, 1 Mei 2020 15:34 WIB

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Kamis, 30 April 2020, mengeluhkan kurangnya kepemimpinan dari para pemimpin dunia dan terbelahnya komunitas internasional dalam memerangi virus corona. Kritikan itu disampaikan Guterres saat dia menyoroti kurangnya dukungan terhadap negara-negara miskin di tengah pandemik ini.

Pernyataan Guterres itu disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump adu mulut dengan Cina dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Reuters, Rabu, 29 April 2020. Trump mengatakan dia sangat yakin Cina menangani pandemik virus corona sebagai bukti mereka melakukan apa pun yang bisa dilakukan agar membuatnya kalah dalam pemilu Presiden Amerika Serikat November 2020.

“Ada sebuah ketidak nyambungan antara pemimpin dan kekuasaan. Kami telah melihat contoh kepemimpinan yang mengagumkan namun mereka biasanya tidak terkait dengan kekuasaan. Kami melihat kekuasaan kadang tak membutuhkan kepemimpinan. Saya berharap ini bisa diatasi segera,” kata Guterres.

Sekjen PBB Antonio Guterres menjadi pembicara dalam sesi Mitigating Famine Risks dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Sabtu 13 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal

Menurut Guterres, komunitas internasional terpecah ketika persatuan lebih dibutuhkan dari sebelumnya. Ke-15 negara anggota Dewan Keamanan PBB sudah menghabiskan lebih dari sebulan bernegosiasi mencari solusi yang akan menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama antar negara di dunia dalam memerangi virus corona dan menyerukan dibuat sebuah pakta kemanusiaan atas sejumlah konflik yang terjadi di beberapa belahan dunia.

Advertising
Advertising

Virus coroana atau COVID-19 telah menginfeksi 3,2 juta orang dari seluruh dunia. Sebanyak 227 ribu pasien yang terinfeksi virus corona meninggal. Virus mematikan ini pertama kali menyebar di Kota Wuhan, Cina, pada Desember 2019.

Presiden Trump telah menghentikan sementara pendanaan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO selama Washington mengevaluasi cara WHO menangani pandemik ini. Trump juga menuding WHO ‘Cina-sentris’, namun tuduhan itu ditolak oleh WHO.

Amerika Serikat tidak ambil bagian dalam inisiatif WHO akhir pekan lalu, dimana para pemimpin negara berjanji mengakselerasikan pengujian, obat dan vaksi untuk melawan COVID-19. Guterres tak bisa menutupi keresahan kalau ketegangan Cina – Amerika Serikat bisa mencederai kerja sama internasional.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya