TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Brazil memberikan lampu hijau terhadap Sergio Moro untuk mendorong investigasi terhadap Presiden Brazil, Jair Bolsonaro. Moro, yang belum lama ini dipecat sebagai Menteri Hukum, menduga Bolsonaro telah melakukan intervensi politik dengan mengganti Kepala Kepolisian Federal tanpa sepengetahuan Kementerian Hukum. Padahal, hal itu adalah wewenang mereka.

Dalam pernyataan persnya, Moro mengatakan bahwa hanya ada satu kemungkinan kenapa Bolsonaro tiba-tiba mengganti Kepala Kepolisian Federal. Dugaannya, Bolsonaro ingin menyingkirkan orang-orang yang menentangnya selama pandemi virus Corona di Brazil.

"Presiden Bolsonaro mengatakan lebih dari sekali bahwa ia menginginkan orang yang bisa ia 'pegang' secara personal, yang bisa ia hubungi langsung, untuk mendapat informasi dan laporan intelijen," ujar Moro sebagaimana dikutip Dari CNN, Rabu, 29 April 2020.

Sebelumnya, Hakim Agung Celso De Mello mengatakan bahwa investigasi terhadap Bolsonaro sudah bisa dilaksanakan sesegera mungkin. Kepolisian Federal diberi waktu 60 hari untuk meresponnya. Kalau terbukti, maka Bolsonaro bisa diperkarakan atas tindakan menghalang-halangi upaya hukum.

Moro melanjutkan bahwa jangankan ia dilibatkan dalam pencopotan Kepala Kepolisian Federal, dirinya juga tidak dilibatkan dalam pengumumannya. Itulah kenapa, kata Moro, dirinya menduga ada kepentingan pribadi di balik keputusan Bolsonaro.

Bolsonaro membantah pernyataan Moro. Bahkan, ia menyebutnya sebagai pembohong. "Jika saya bisa mengganti seorang menteri, kenapa saya tidak bisa mengganti seorang Kepala Kepolisian? Saya tidak perlu meminta izin siapapun," ujar Bolsonaro.

Bolsonaro menambahkan bahwa dirinya tidak pernah meminta informasi khusus atas investigasi perkara yang berjalan. Selain itu, dirinya juga tidak memecat Kepala Kepolisian Federal sebelumnya, melainkan dia sendiri yang mengundurkan diri. Oleh karenanya, kata Bolsonaro, dugaan dirinya melakukan intervensi politik tidak benar.

Alih-alih mendapat dukungan, warga Brazil malah mendukung Moro. Moro, di Brazil, dianggap pahlawan karena berbagai perkara korupsi yang ia tangani. Salah satu perkara yang berhasil ia tuntaskan adalah perkara suap dan pencucian uang yang melibatkan mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. Investigasi perkara itu dikenal sebagai Investigasi 'Cuci Mobil'.

Adapun Moro dipecat pekan lalu atau sepekan setelah Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta diperlakukan sama oleh Bolsonaro. Kedua menteri tersebut kerap bertentangan dengan Bolsonaro soal penanganan virus corona. Keduanya menganggap Bolsonaro malah memperparah situasi yang ada.

Per hari ini, Brazil tercatat memiliki 73.235 kasus dan 5.083 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).

ISTMAN MP | CNN