Jumlah Infeksi Virus Corona Jepang Capai 10 Ribu Kasus

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 18 April 2020 18:01 WIB

Suasana di kawasan Yokohama China Town, setelag meluasnya virus corona di Yokohama, Jepanh, 20 Februari 2020. REUTERS/Daniel Leussink

TEMPO.CO, Tokyo – Pemerintah Jepang melaporkan jumlah total kasus infeksi virus Corona mencapai 10 ribu kasus pada Sabtu.

Radio NHK Jepang melaporkan angka ini tercapai beberapa hari setelah pemerintah menyatakan status darurat nasional diberlakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

“Otoritas Tokyo melaporkan ada 181 kasus baru infeksi virus Corona pada Sabtu,” begitu dilansir NHK dan dikutip Reuters pada Sabtu, 18 April 2020.

Ibu Kota Tokyo menjadi episentrum penyebaran virus Corona dengan 201 kasus infeksi baru virus Corona pada Jumat. Jumlah ini menurun sedikit pada Sabtu menjadi 181 kasus. Sebanyak sekitar 200 orang meninggal di Jepang akibat infeksi virus Corona.

Pada Jumat, Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo, meminta kepada warga untuk tetap tinggal di rumah karena kasus baru infeksi virus Corona terus merebak di Tokyo.

Advertising
Advertising

Pemerintah juga menyatakan perluasan status darurat dari tujuh area menjadi nasional saat itu. Ini terjadi karena pemerintah merasa khawatir layanan kesehatan tidak akan bisa menjangkau daerah pedesaan, yang menjadi tempat tinggal mayoritas warga berusia lanjut.

Penetapan status darurat ini memberi pemerintah kewenangan untuk meminta masyarakat tinggal di rumah dan menutup kegiatan usaha yang tidak esensial bagi publik.

“Kita masih berada dalam situasi perang COVID-19,” kata Koji Wada, seorang profesor di International University of Health and Welfare. “Kita masih berada pada tahap awal.”

Kementerian Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan pemerintah merasa khawatir penyebaran cepat infeksi virus Corona ini, yang meningkat 2.2 kali antara 7 April dan Rabu kemarin.

Untuk mengurangi dampak perlambatan ekonomi, pemerintahan Abe Shinzo mempertimbangkan untuk membagikan uang tunai 100 ribu yen atau sekitar Rp14 juta untuk setiap orang dewasa.

Ini merupakan perubahan dari rencana awal pembagian 300 ribu yen atau Rp43 juta kepada setiap keluarga yang terkena dampak penurunan pendapatan akibat wabah virus Corona.

Perubahan ini terjadi akibat desakan dari para politikus oposisi dan partai pemerintah yang meminta dukungan lebih besar kepada publik agar bisa melewati masa pandemi virus Corona ini lebih baik.

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

15 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya