Karyawan mengisi sebuah botol dengan cairan pembersih tangan di pabrik Cormart ketika perusahaan meningkatkan produksi pembersih tangan untuk mencegah penyebaran penyakit Virus Corona atau COVID-19, di pinggiran Lagos, Nigeria, 19 Maret 2020. REUTERS/Temilade Adelaja
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Nigeria, Abba Kyari, meninggal usai berjuang melawan virus Corona (COVID-19) yang menyerang dirinya. Kyari meninggal di usia 70 tahun dan dikonfirmasi positif tertular virus Corona pada tanggal 24 Maret lalu.
"Mendiang sudah menjalani berbagai perawatan untuk menyembuhkannya. Namun, ia meninggal pada hari Jumat kemarin," ujar Juru Bicara Kepresidenan Nigeria, Garba Shehu, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 18 April 2020.
Sebelum meninggal, Kyari diketahui memang sudah menderita penyakit serius. Mengutip Reuters, Kyari disebut menderita penyakit diabetes dan virus Corona memperparah kondisinya. Kematiannya menjadikan Kyari sebagai pejabat paling tinggi di Nigeria yang meninggal karena virus Corona.
Adapun di Pemerintahan Nigeria, Kyari adalah salah satu figur paling berpengaruh. Ia juga salah satu orang kepercayaan Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari. Saking dipercayai oleh Buhari, Kyari berfungsi sebagai sosok yang menjembatani Buhari dengan pejabat-pejabat negara tetangga.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui dari mana Kyari tertular virus Corona. Diduga, ia tertular ketika pergi berkunjung ke Jerman pada awal Maret lalu, bulan yang sama di mana ia dikonfirmasi tertular virus Corona. Saat itu, ia berkunjung ke perusahaan Siemens AG bersama delegasi Nigeria lainnya.
Nigeria tercatat memiliki 493 kasus dan 17 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
14 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa