Politikus Aljazair Bikin Geger Minta Puasa Ramadan Ditangguhkan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 15 April 2020 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Aljazair Noureddine Boukrouh menyerukan agar puasa di bulan ramadan pada tahun ini ditangguhkan. Sebab dikhawatirkan meningkatkan risiko pada kesehatan dan berkontribusi pada penyebaran virus corona.
Boukrouh adalah mantan Ketua Partai Algerian Renewal. Dia mengunggah artikel tentang imbauannya itu ke Facebook dengan judul “coronavirus and civilisations”.
“Umat Islam bisa menunda puasa karena tubuh yang lapar bisa meningkatkan kerentanan dan menstimulasi penyebaran COVID-19. Mereka bisa memilih berpuasa dan menempatkan risiko penyebaran virus corona yang lebih luas,” kata Boukrouh, seperti dikutip dari middleeastmonitor.com.
Artikel yang ditulis Boukrouh itu langsung mengundang kontroversi di Aljazair, khususnya di media sosial. Beberapa menyerang Boukrouh dengan menyebutnya melakukan intervensi isu agama yang hanya ulama Islam dan medis yang bisa menanganinya. Lembaga keagamaan di Aljazair belum ada yang berkomentar mengenai hal ini.
Boukrouh beralasan, dia menulis artikel “coronavirus and civilisations” setelah sebuah diskusi dilakukan di masjid Al-Azhar pada 7 April 2020.
Al-Azhar International Centre for Electronic Fatwa menyatakan di Facebook pada pekan lalu bahwa seorang umat Muslim bisa diizinkan tidak berpuasa di bulan ramadan kecuali dokter memutuskan secara keilmuwan bahwa puasa akan membuat umat muslim itu rentan terhadap infeksi dan kematian akibat virus corona. Faktanya, sampai sekarang belum apa penelitian berdasarkan ilmu pengetahuan yang membuktikan hal ini.