Virus Corona Picu Pengangguran, Amerika Masuki Resesi Terburuk

Jumat, 3 April 2020 11:23 WIB

Pemandangan di jalan 34th Street dan 11 ave, kota New York, Amerika Serikat, 21 Maret 2020.[New York Post/Daniel William McKnight]

TEMPO.CO, Jakarta - Angka pengangguran di Amerika melonjak akibat virus Corona (COVID-19). Kamis kemarin, waktu Amerika, sebanyak 6,6 juta pekerja mengajukan bantuan karena mereka tak lagi bekerja. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya, 3,3 juta pekerja. Total, kurang lebih 10 juta orang telah kehilangan pekerjaannya.

Sejumlah analis memperkirakan angka pengangguran di Amerika bisa mencapai 15 persen pada bulan ini. Jika itu terjadi, maka rekor sebelumnya, 10.8 persen di tahun 1982, terpecahkan. Imbasnya, Amerika akan menderita masa resesi terburuk dalam sejarah mereka.

"Sepertinya resesi yang dihadapi akan lebih buruk dan lebih panjang dibandingkan prediksi kami dua pekan lalu. Dan, (resesi) ini tidak hanya di Amerika, tetapi juga global," ujar analis dari Bank of America Global Research, Michelle Meyer, sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance, Jumat, 3 April 2020.

Perhitungan Michelle, resesi akan dialami paling tidak selama tiga kuartal. PDB (Produk Domestik Bruto) Amerika menurun 7 persen di kuartal pertama, 30 persen di kuartal kedua, 1 persen di kuartal ketiga, dan mengalami peningkatan di kuartal keempat. Secara kumulatif, kata Michelle, penurunan yang dicapai sebesar 10.4 persen. Angka tersebut nyaris lima kali lebih besar dibandingkan masa resesi paska Perang Dunia II.

Secara terpisah, Bank of America memprediksi angka pengangguran akan mencapai 20 juta pada kuartal ketiga. Hal ini akan diikuti dengan membaiknya angka PDB di periode keempat, sekitar 30 persen. Namun, mereka mengatakan perbaikan yang terjadi akan bersifat lamban. Hal itu mengingat betapa dahsyatnya dampak virus Corona terhadap perekonomian Amerika.

"Efeknya sangat akut dan mendadak. Akan ada pemulihan, tetapi secara bertahap. Menurut kami, fokus pertama adalah selesaikan dulu krisis kesehatan publik dan cegah penyebaran virus Corona. Fokus berikutnya, mulai kembali kegiatan ekonomi di Amerika agar orang-orang kembali bekerja," sebagaimana dikutip dari keterangan pers Bank of America.

Sebagaimana diketahui, Amerika telah menjadi episentrum virus Corona (COVID-19) yang baru. Jumlah kasus dan korban meninggal di sana terus menanjak. Per hari ini, tercatat ada 243.453 kasus dan 5.911 korban meninggal akibat virus Corona di Amerika. Angka tersebut setara seperlima dari total seluruh kasus virus Corona di dunia, 1.012.165 kasus.

ISTMAN MP | YAHOO FINANCE

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya