Empat Warga Indonesia Diculik di Perairan Filipina Selatan

Reporter

Editor

Selasa, 26 Agustus 2003 14:07 WIB

TEMPO Interaktif, Zambonga:Empat kru kapal asal Indonesia kemarin diculik gerombolan bersenjata di perairan Filipina Selatan. Sintel Marine 88, nama kapal penarik tongkang berbendera Singapura itu, dicegat di lepas pantai Pulau Tamuk, dekat Pulau Basilan, yang menjadi basis gang penculik Abu Sayyaf. Kapal dengan 10 kru itu sedang menarik tongkang bermuatan batu bara dari Tarakan menuju Pulau Cebu. Kepala militer regional Mayor Jenderal Ernesto Carolina menyatakan telah berhasil menemukan kapal beserta tongkang dan enam kru dan membawa semuanya ke Zamboanga. Kepada militer Filipina, keenam kru yang selamat bercerita bahwa sebelas orang bersenjata yang menggunakan tiga perahu motor naik ke kapal penarik. Mereka lalu mencomot kapten, kepala perwira, kepala teknik, dan wakil kapten. Para penculik sempat mematikan sebagian peralatan komunikasi kapal sebelum kabur dengan empat sandera menuju Kepulauan Sulu, yang juga dikenal sebagai basis Abu Sayyaf. Kapal Sultan Kudarat (PS22) milik Angkatan Laut Filipina menemukan kapal penarik itu beserta enam kru di perairan Basilan. Menurut Kepala Bidang Politik Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, Yudhistiranto Sungadi, keempat orang itu adalah kapten kapal Yakobus Winowatan (asal Samarinda) dan tiga awaknya, Julkifli (dari Batam), Piter Lerich (Tanjung Priok), dan Ferdinand Zoel. Belum diketahui bagaimana nasib mereka. Pemerintah Filipina, menurut Yudhistiranto, telah secara resmi melaporkan kejadian itu kepada KBRI. "Mereka menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut," ujarnya kepada TEMPO News Room tadi malam. Belum jelas pukul berapa persisnya penculikan itu terjadi. "Pemerintah mengatakan penculikan terjadi pukul 17.00 waktu setempat, sedangkan pihak agen mengatakan peristiwa terjadi pukul 12.00 siang," kata Yudhistira. Siapa penculiknya pun masih kabur. Dugaan sementara pihak keamanan Filipina, besar kemungkinan pelakunya adalah kelompok Abu Sayyaf, mengingat lokasi peristiwa yang dekat dengan wilayah operasi kelompok itu. Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Mayjen (Purn.) Melchor Rosales, pasukan darat dan laut di Sulu dan Basilan kemarin dikerahkan untuk melakukan pencarian. Sedikitnya, dua helikopter serbu MG-520 dikirim ke Sulu untuk membantu petugas pengawal pantai. Abu Sayyaf, sasaran operasi gabungan Amerika Serikat-Filipina dalam beberapa bulan terakhir, kehilangan tiga sandera utama mereka, pasangan suami istri asal AS Martin dan Gracia Burnham dan warga Filipina Deborah Yap, dalam operasi penyelamatan 7 Juni lalu. Martin dan Yap tewas, sedangkan Gracia terluka. (Afp/Philippines Daily Inquirer/Yanto M/Y. Tomy Aryanto)

Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

3 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

10 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

16 menit lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

16 menit lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

20 menit lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

22 menit lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

28 menit lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

45 menit lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

45 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya