Lockdown India Kacau, PM Narendra Modi Minta Maaf ke Warga Miskin

Senin, 30 Maret 2020 15:49 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Narendra Modi memohon maaf kepada warga miskin India atas keputusan memberlakukan lockdown selama 21 hari untuk mencegah penularan virus Corona tanpa perencanaan matang.

Menurut Modi, lockdown telah berdampak begitu dalam pada perekonomian dan peningkatan jumlah korban.Keputusan lockdown yang disampaikan Modi pada Selasa pekan lalu menimbulkan kelaparan dan pengangguran bagi para pekerja pendatang yang kemudian mudik dengan berjalan ratusan kilometer untuk pulang ke desa mereka.

"Saya pertama-tama memohon maaf kepada semua warga saya," kata Modi dalam pernyataannya di radio, sebagaimana dilaporkan Reuters, 30 Maret 2020.

"Si miskin pasti berpikir perdana menteri seperti apa ini, yang membawa kita ke dalam sangat banyak masalah," ujar Modi.

Dia kemudian meminta warganya memahami bahwa sudah tidak ada pilihan dalam menghadapi virus Corona.

Advertising
Advertising

Modi mengatakan, langkah yang diambil sejauh ini akan memberi India kemenangan menghadapi virus Corona.

Lockdown terbesar di dunia karena jumlah penduduk yang terkena aturan ini sebanyak 1,3 miliar, telah berdampak buruk bagi warga miskin India. Menurut laporan polisi, empat pekerja pendatang tewas dua hari lalu ketika truk menabraknya. Peristiwa memilukan ini terjadai di negara bagian Maharashtra.

Di hari yang sama, seorang pekerja pendatang yang mudik ke kampungnya di satu desa di negara bagian Uttar Pradesh, tewas.

"Kami akan tewas karena berjalan dan kelaparan sebelum Corona membunuh kami," kata Madhav Raj, 28 tahun yang berjalan kaki pulang ke kampungnya di Uttar Pradesh.

"Kami tidak punya makanan dan minuman. Saya duduk memikirkan cara memberi makan keluarga saya. Tidak ada hal baik tentang lockdown. Orang-orang marah, tidak satupun peduli pada kami," kata Amirbee Shaikh Yusuf, 50 tahun, tinggal di pemukiman kumuh Dharavi, Mumbai.

Sejumlah pemimpin oposisi, pengamat, termasuk warga India mengkritik tajam pelaksanaan lockdown. Warga yang memutuskan mudik ke kampung akibat lockdown justru mengancam penyebaran virus Corna ke daerah terpencil.

"Pemerintah tidak punya rencana darurat untuk eksodus ini," cuit politisi oposisi Rahul Gandhi.

Sementara itu, muncul tagar #ModiMadeDisaster untuk mengkritik lockdown Perdana Menteri Modi. Tagar ini menjadi top trending di media sosial India kemarin.

Sudah 979 kasus infeksi virus corona dilaporkan terjadi di India dan 25 orang dilaporkan tewas.

Berita terkait

Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

10 hari lalu

Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Beberapa mahasiswa asing terluka setelah massa menyerang saat mereka sedang melaksanakan salat Tarawih di lingkungan Universitas Gujarat.

Baca Selengkapnya

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

11 hari lalu

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara

Baca Selengkapnya

Ombudsman RI Minta Bansos Pangan Diperpanjang: Masih Banyak Warga Miskin

13 hari lalu

Ombudsman RI Minta Bansos Pangan Diperpanjang: Masih Banyak Warga Miskin

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika berharap pemerintah memperpanjang bansos pangan karena jumlah warga miskin masih banyak.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

15 hari lalu

Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

Jet tempur buatan India jatuh setelah delapan tahun digunakan. Pilot berhasil selamat dari insiden mematikan itu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

15 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

21 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Profil Dolly Patil Peracik Teh Susu India yang Lapaknya Dikunjungi Bill Gates

23 hari lalu

Profil Dolly Patil Peracik Teh Susu India yang Lapaknya Dikunjungi Bill Gates

BIll Gates baru-baru ini menjadi sorotan pasca ia menikmati teh susu di jalanan India. Ini profil Dolly Patil, si penjual yang beruntung itu.

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Anti-Islam di India Naik, Serangan Israel di Gaza Jadi Faktor Penting

31 hari lalu

Ujaran Kebencian Anti-Islam di India Naik, Serangan Israel di Gaza Jadi Faktor Penting

India Hate Lab menemukan ujaran kebencian anti-muslim di India meningkat 62 persen pada paruh kedua 2023. Perang Israel di Gaza disebut berpengaruh.

Baca Selengkapnya

5 Kepala Negara yang Beri Ucapan Selamat ke Prabowo, Teranyar Erdogan

33 hari lalu

5 Kepala Negara yang Beri Ucapan Selamat ke Prabowo, Teranyar Erdogan

Sejumlah pemimpin negara memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya