Tak Bebas Lagi Bertemu Teman, Ibu di Thailand Membunuh Anak

Senin, 30 Maret 2020 06:00 WIB

Arisa Udsanee, 14 tahun, membunuh anaknya, 1 tahun, agar bisa jalan-jalan bersama teman-teman. Sumber: mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja perempuan, 14 tahun, di Thailand, diduga membunuh anak kandungnya sendiri, 1 tahun, karena dia ingin jalan-jalan bersama teman-temannya. Remaja yang diketahui bernama Arisa Udsanee, tinggal Bersama orang tuanya di Bueng Kan, yakni sebuah wilayah di utara Thailand.

Dikutip dari mirror.co.uk, tindak pembunuhan awalnya dipicu saat orang tua Arisa memarahi putri mereka karena pulang malam ke rumah pada Minggu, 22 Maret 2020. Arisa yang kesal dimarahi, lalu membawa putranya Thanapat Udsanee ke rumah tetangganya Charinthip Nuengsit, 21 tahun, dan meminta izin agar diperbolehkan menginap disana. Charinthip lalu mengizinkan Arisa tidur di kabin belakang rumahnya.

Arisa Udsanee, 14 tahun, kiri, membunuh putranya sendiri, 1 tahun, agar bisa berkumpul dengan teman-temannya. Sumber: mirror.co.uk

Pada malam hari, terdengar suara motor ke arah kabin itu untuk menjemput Arisa. Dia lalu mengatakan kepada Charinthip putranya ikut pergi bersamanya. Namun pada Rabu pagi saat Charinthip mencek kabin belakang rumahnya, dia menemukan bayi Arisa sudah dalam kondisi meninggal disembunyikan di bawa sebuah kereta bayi.

Aparat kepolisian tak butuh waktu lama untuk menahan Arisa dan membawanya untuk melakukan rekonstruksi pembunuhan menggunakan boneka Winnie The Pooh dan mengungkap bagaimana dia menyembunyikan jasad putranya.

Advertising
Advertising

Arisa mengaku telah melakukan pembunuhan itu karena dia marah kepada kedua orang tuanya yang mengomelinya karena pulang malam. Dia mengaku membenci putranya karena membuatnya tidak bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan teman-temannya.

“Saya mengendarai sepeda motor ayah mertua saya untuk menemui teman-teman dan menginap bersama mereka selama tiga hari. Saya meninggalkan putra saya di rumah bersama orang tua saya. Setelah saya pulang, ayah saya marah dan menampar saya. Itu sangat menyakiti perasaan saya,” kata Arisa.

Arisa yang dalam perasaan marah, berfikir apa yang harus dilakukannya dengan hidupnya dan putranya sehingga dia pun berkesimpulan mengakhiri hidup putranya. Setelah melakukan pembunuhan, dia menyembunyikan jasad putranya, lalu menelepon temannya untuk dijemput dan kabur.

Penprapha Prakarapang, 40 tahun, ibu Arisa, kecewa dengan tindakan putrinya itu. dia mengaku memahami putrinya ingin menjalani hidup layaknya remaja pada umumnya. Akan tetapi, membunuh anaknya sendiri adalah tindakan yang tidak bisa termaafkan. Dia terancam hukum penjara 15 tahun – 20 tahun.

Berita terkait

Keindahan Pulau-pulau Thailand yang Ditampilkan di Film Netflix Mother of the Bride

10 jam lalu

Keindahan Pulau-pulau Thailand yang Ditampilkan di Film Netflix Mother of the Bride

Plotnya mungkin mudah diprediksi. Namun, kisah film Netflix ini menarik diikuti, salah satunya berkat tempat-tempat indah yang ditampilkan.

Baca Selengkapnya

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

12 jam lalu

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang berbentuk huruf C atau S dan paling sering ditemukan pada usia remaja.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

1 hari lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

3 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

5 hari lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya