Gerbong Kereta di India Jadi Tempat Karantina Pasien COVID-19

Minggu, 29 Maret 2020 16:00 WIB

Penumpang menaiki atap bus yang penuh sesak untuk kembali ke kampungnya sebelum dimulainya lockdown oleh pemerintah negara bagian Bengal Barat untuk membatasi penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di Kolkata, India, 23 Maret 2020. Sebelumnya India sempat melakukan "latihan" dengan melakukan lockdown selama 14 jam. REUTERS/Rupak De Chowdhuri

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India berencana menjadikan beberapa gerbong kereta sebagai barak-barak isolasi bagi pasien yang terjangkit virus corona atau COVID-19. Saat ini otoritas di India sedang berusaha mempersiapkan segala infrastruktur kesehatan setelah jumlah pasien virus corona diproyeksi naik.

Perdana Menteri India Narendra Modi sudah meminta warga India agar tidak keluar rumah selama tiga pekan ke depan demi menekan penyebaran virus corona. Lockdown di India juga telah membuat jaringan kereta di India tidak beroperasi.

Indian Railways dalam pernyataan Sabtu, 28 Maret 2020, menyebut satu gerbong kereta telah berubah menjadi fasilitas karantina. Segera setelah siap, rencananya total 10 gerbong kereta akan diubah menjadi barak karantina.

Advertising
Advertising

“Kereta akan dibersihkan dan disterilkan sehingga para pasien bisa melakukan pemulihan dengan nyaman,” kata Menteri Perkereta Apian India Piyush Goyal, tanpa menyebut berapa banyak orang yang bisa ditempat di setiap gerbong.

Dikutip dari ndtv.com, India melaporkan ada 918 kasus virus corona di penjuru negara itu. Dari jumlah itu, 19 kasus berakhir dengan kematian.

Lockdown yang dilakukan Pemerintah India telah berdampak besar pada kalangan kelompok miskin negara itu. Jutaan buruh yang bekerja di kota-kota besar di India, kehilangan pekerjaan. Mereka pulang kampung dengan berjalan kaki atau berkerumun di stasiun bus, dimana jumlah bus yang beroperasi sangat terbatas karena lockdown. Para buruh itu juga dikhawatirkan secara tak sengaja menyebarkan virus corona ke seluruh India.

Pada Sabtu, 28 Maret 2020, seorang buruh pingsan dan meninggal setelah berjalan kaki 270 kilometer dari Kota Delhi ke kampung halamannya di Madhya Pradesh. Kementerian Dalam Negeri India pun menyerukan agar setiap negara bagian memberikan makanan dan tempat bernaung untuk rehat bagi para buruh di sepanjang jalan tol.

Berita terkait

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

14 jam lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

17 jam lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

3 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

4 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya