Virus Corona Datang Dari Luar, Cina Batasi Frekuensi Penerbangan

Jumat, 27 Maret 2020 11:15 WIB

Wisatawan mengenakan masker saat mengunjungi Tembok Besar Cina di Beijing, 24 Maret 2020. Sejumlah objek wisata di Cina kembali dibuka seiring meredanya virus Corona di negara tersebut. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Cina belum berhasil menahan pertumbuhan kasus virus Corona (COVID-19) dari cluster Impor. Alih-alih konsisten berkurang, pertumbuhan jumlah kasus virus Corona dari cluster Impor malah konsisten tinggi.

Kemarin, misalnya, ada 67 kasus baru yang semuanya berasal dari pendatang luar negeri. Hari ini, dari total 55 kasus baru, 54 di antaranya juga kasus impor. Khawatir terjadi gelombang kedua wabah Corona, pemerintah setempat memutuskan untuk membatasi frekuensi penerbangan internasional dari dan ke Cina.

"Mengacu pada situasi wabah virus Corona di dunia, kami memutuskan untuk membatasi akses masuk pendatang dari luar negeri," ujar Kementerian Luar Negeri Cina sebagaimana dikutip dari South China Moning Post, Jumat, 27 Maret 2020.

Berdasarkan rincian yang beredar, pembatasan dilakukan dengan mengurangi frekuensi penerbangan pesawat dengan rute menuju atau meninggalkan Cina. Adapun frekuensi yang ditetapkan adalah 1 penerbangan per 1 pekan yang mulai berlaku untuk semua jenis maskapai pada Ahad nanti, 29 Maret 2020.

Dengan pembatasan frekuensi itu, Otoritas Penerbangan Sipil Cina (Civil Action Administration of China, CAAC) memperkirakan jumlah penerbangan internasional ke Cina akan berkurang hingga 90 persenn. Selain itu, jumlah pendatang dari luar negeri juga akan berkurang dari 25 ribu per hari menjadi 5 ribu, mengurangi 80 persen resiko orang hadir sambil membawa virus Corona ke Cina.

Selain mengurangi frekeunsi penerbangan, pembatasan juga dilakukan dengan melarang warga negara asing untuk berkunjung ke Cina. Hal itu dilakukan dengan sementara waktu menahan masa berlaku visa tinggal di Cina untuk warga negara asing per hari Sabtu, 28 Maret 2020.

"Langkah ini diambil untuk benar-benar mengurangi resiko penularan virus Corona dari luar negeri. Selain itu, ini juga mengacu pada kebijakan kerja sama pencegahan dan pengendalian pandemi (virus Corona)," ujar CAAC dalam keterangannya.

Apabila mengacu pada data yang pernah beredar, dalam situasi normal, Cina selalu menerima 20 ribu pendatang dari penerbangan internasional. Adapun 10 persen di antaranya adalah warga lokal.

Hingga berita ini ditulis, Cina menempati posisi kedua dalam hal jumlah kasus virus Corona (COVID-19). Total ada 81.285 kasus virus Corona di Cina, diikuti dengan 3.287 korban meninggal.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST | REUTERS

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

5 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Ungkap Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

9 jam lalu

Kemenhub Ungkap Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

Kementerian Perhubungan menyampaikan evakuasi korban pesawat jatuh di Sunburst, BSD sekitar pukul 17.40 WIB.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

17 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

17 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

18 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penyaluran Avtur Penerbangan Haji Meningkat hingga Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Penyaluran Avtur Penerbangan Haji Meningkat hingga Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan penyaluran avtur untuk penerbangan haji 2024 mencapai 100 ribu kilo liter (KL).

Baca Selengkapnya