Laki-laki Kena Virus Corona Turun ke Jalan Pakai Baju Dinosaurus

Jumat, 20 Maret 2020 17:45 WIB

Seorang laki-laki yang positif virus corona ditahan karena keluar rumah dengan pakaian dinosaurus. Sumber: Polica Local Murcia/Twitter/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki di Spanyol dengan hasil tes positif virus corona, ditahan setelah turun ke jalan menggunakan pakaian dinosaurus T-Rex untuk membuang sampah. Rekaman CCTV memperlihatkan laki-laki itu menggunakan pakaian dinosaurus yang sangat besar berwarna cokelat, dia lalu dicegat oleh polisi.

Dikutip dari mirror.co.uk, Kepolisian Murcia, Spanyol, mengunggah rekaman CCTV yang memperlihatkan laki-laki itu berjalan di jalan dengan pakaian dinosaurus. Spanyol saat ini berstatus lockdown sehingga masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah.

“Dia keluar untuk membuang sampah. Ini hanya perjalanan singkat keluar dari rumah. Sedikit humor bukan hal yang buruk dalam situasi seperti ini. Dia membuat kami tertawa,” tulis Kepolisian Murcia.

Seorang laki-laki yang positif virus corona ditahan karena keluar rumah dengan pakaian dinosaurus. Sumber: Policía Local Murcia/Twitter/mirror.co.uk

Advertising
Advertising

Identitas laki-laki itu tidak dipublikasi dan hukuman seperti apa yang diberikan kepadanya tidak disebutkan. Sebuah komentar yang muncul menyebut aparat kepolisian telah bersikap berlebihan. Sebab laki-laki itu hanya ingin sedikit bercanda daripada stres.

Sehari sebelumnya, Kepolisian Murcia, mengingatkan masyarakat agar mematuhi aturan karantina, yang hanya boleh keluar rumah pada saat-saat mendesak. Tidak boleh menggunakan alasan mengajak jalan-jalan hewan peliharaan untuk keluar rumah.

Spanyol memutuskan lockdown setelah Negeri Matador itu nyaris seperti Iran. Spanyol menjadi negara keempat di dunia dengan jumlah kasus virus corona terbesar, dimana angka kematian akibat kasus ini sekitar 623 orang.

“Kami belum pernah hidup dalam kondisi seperti ini,” kata Perdana Menteri Pedro Sanchez, di ruang parlemen yang nyaris kosong.

Sebelumnya pada Sabtu, 14 Maret 2020, Pemerintah Spanyol mendeklarasikan status darurat selama dua pekan. Sanchez mengatakan Spanyol akan mengerahkan sumber daya yang ada, termasuk mengerahkan tentara untuk menahan kenaikan kasus baru virus corona di Negeri Matador itu. Sampai Jumat sore 13 Maret lalu, ada lebih dari 4.200 kasus virus corona di Spanyol dan setidaknya 120 kasus berakhir dengan kematian.

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

2 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

3 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

4 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

5 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya