Turki Sesalkan Perlakuan Buruk Yunani ke Pengungsi

Minggu, 8 Maret 2020 16:45 WIB

Migran di Turki menyebrang menggunakan perahu menuju Eropa. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Komunikasi Turki mengecam perlakuan buruk yang dialami para pengungsi, yang diduga dilakukan oleh otoritas Yunani. Turki belum lama ini mengumumkan tidak akan menghentikan langkah para pencari suaka yang ingin ke Eropa.

Dikutip dari aa.com.tr, Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis sebelumnya menuding Ankara sedang membantu ribuan imigran di wilayah perbatasan Turki yang ingin menyeberang ke Eropa. Tuduhan itu direspon oleh Direktur Komunikasi Turki, Fahrettin Altun.

“Kami menolak tuduhan Perdana Menteri Mitsotakis dan sebaliknya kami sangat khawatir atas buruknya perlakuan dan penggunaan kekerasan dalam menghadapi pengungsi oleh aparat penegak hukum dan keamanan dari badan pengawas perbatasan Yunani,” kata Altun.

Seorang pengungsi menggendong bayinya di depan polisi anti huru-hara saat bentrokan terjadi dekat kota Diavata di Yunani utara, 5 April 2019. Setelah mendengar isu dibukanya perbatasan ratusan pengungsi berjalan kaki dari sebuah kamp menuju perbatasan. REUTERS/Alexandros Avramidis

Advertising
Advertising

Menurut Altun, Turki sudah menampung lebih banyak pengungsi dibanding negara-negara lain. Turki juga telah menjadi sebuah benteng gelombang pengungsi dari Suriah dan negara mana pun.

Ankara sudah berulang kali mengeluhkan bahwa Eropa sudah cedera janji di bawah kesepakatan pengungsi Uni Eropa – Turki 2016, dimana Uni Eropa akan membantu para imigran dan menjembatani gelombang imigran. Altun mengatakan Uni Eropa juga sudah gagal memenuhi janji yang ingin memberikan bantuan keuangan dan kemanusiaan yang termaktub dalam kesepakatan itu.

“Imbasnya, Turki telah menghentikan upaya menghalangi para pengungsi yang ingin ke Eropa dan kami harus bersiap dengan kemungkinan masuknya pengungsi dari Kota Idlib, Suriah. Daripada saling menyalahkan, kami mendesak Yunani dan komunitas internasional untuk mencari solusi akar permasalahan munculnya gelombang imigran, salah satu contohnya perang sipil yang masih berlangsung di Suriah,” kata Altun.

Ribuan orang pencari suaka perlindungan memenuhi Provinsi Edirne, Turki, yakni sebuah wilayah yang berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria. Para pengungsi itu ingin ke Eropa.

Perlakuan Yunani terhadap para pencari suaka itu diduga sangat kasar. Ada yang dipukuli, diserang, dilempari gas air mata, bahkan diduga ada yang meninggal. Turki saat ini sudah menampung hampir 4 juta pengungsi dari Suriah dan beberapa negara di dunia sehingga saat ini Ankara menegaskan tidak bisa lagi menampung gelombang pengungsi.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

7 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya